Review Buku : Persalinan Maryam – Mugi Rahayu 

“Bersyukurlah atas rasa yang luar biasa”

Sebenarnya tulisan tentang buku Persalinan Maryam sudah saya selesaikan dua minggu lalu. Namun apa daya, sebelum di share aplikasi wordpress di handphone malah crash. Tulisan yang belum sempat disimpanpun hilang begitu saja. Mau nulis lagi, moodnya udah terjun bebas.😞😞😞

Alhamdulillah, malam ini dapat kiriman rujak dari Mak Yun. Padahal habis makan soto ayam, tapi masih kelaperan aja. Dan, rujak buatan mak Yun menyelamatkan rasa lapar malam ini. Dan karena rujak, mood nulis muncul lagi.🤗🤗🤗

Ini penampakan rujaknya. Boleh diorder lho sist. 😆😆😆

Lanjut ke buku Persalinan Maryam. Buku ini direkomendasikan Mbak Endah, begitu saya tanya buku apa yang cocok dengan keadaan saya yang sedang menjalani kehamilan. Pemilik Galeri Ummi ini menyarankan beberapa buku (kebetulan yang jual juga udah baca bukunya, jadi rekomendasi pun makin terpercaya).

Buku ini, tak hanya menceritakan bagaimana Maryam melewati proses persalinannya. Di cover buku, tertulis “Tak Pernah Mengkhawatirkan Rasa Sakit”. Rasa sakit yang dialami setiap orang, tidaklah sama. Menurut A rasa sakitnya bisa saja luar biasa, tapi menurut B, boleh jadi biasa saja. Kerap saya dengar bahwa melahirkan itu sakitnya luar biasa. Dan tidak jarang yang mengatakan pada saya “Kamu belum tau rasanya sih”. Kalau sudah begitu, saya bisa apa. *ketawa getir*

Saya memang belum bisa merasakannya. Saya hanya terus berdoa, berharap dan memvisualisasikan bahwa persalinan bisa saya jalini dengan nyaman. Saya boleh merasa beruntung, karena terbiasa “berdamai” dengan rasa sakit. Pertama karena sejak kecil melihat bapak selalu kesakitan dengan penyakitnya. Jadi ketika saya merasa sakit, hati kecil saya akan berkata “Sakit yang kamu rasakan gak ada apa-apanya dibanding dengan sakit yang bapak rasakan”. dan itu bekerja buat saya. Rasa sakit, berangsur-angsur menghilang.

Kembali ke buku Persalinan Maryam. Rasa yang luar biasa saat persalinan, tidak membuat Maryam mengeluh. Ia memilih untuk bersyukur atas rasa yang sedang ia rasakan. Tubuh ibu bersalin yang tenang membantu hormon-hormon keluar sebagaimana fungsinya. Kalau dipikir-pikir dan diamati lewat film-film 😝, proses persalinan kan melelahkan. Jika saat kontraksi datang dihabiskan dengan berteriak kesakitan, lelahnya malah double toh. 😁😁😁😁😁

Pendamping dan penolong persalinan, juga memegang peran penting. Proses persalinan Maryam dibimbing oleh Jibril. Dialah utusan Allah SWT untuk mendampingi dan menolong Maryam. Tugas pendamping adalah menemani selama proses itu berlangsung. Pendamping menyeimbangkan semua tugas yang ada, Ia bersedia menemani dan menghibur, ia harus melayani dan mengembirakan, ia emnyediakan hati untuk didengar, dan membalut dirinya dengan kesabaran. Pendamping merangkum semua tugas secara bijak.

Begitu pula dengan penolong, yang selalu belajar dari setiap proses persalinan. Setiap kejadian menjadikan penolong lebih bijaksana dan arif. Karena itulah, penting bagi ibu hamil menentukan rencana persalinannya, di mana, dengan siapa dan lainnya.

Selain itu, buku ini juga menjelaskan bagaimana janin belajar dari ibunya sejak dalam kandungan. Semua yang terjadi pada masa kehamilan akan memberikan pendidikan pada janin. ia merekam semua yang terjadi.

Persalinan Maryam layak dibaca berulang-ulang. Saya pun sudah menargetkan akan membaca buku ini kembali. Agar terus mendapatkan afirmasi positif dan menguatkan visualisasi saya saat persalinan nanti.

Judul : Persalinan Maryam

Penulis : Mugi Rahayu

Penerbit : CV. Pradita Utama (PrayU)

Cetakan I :Juni 2013

II November 2015

Tinggalkan komentar