Clodi, Popok Kain Modern


Mendekati akhir kehamilan, persiapan menyambut bayi sudah saya lakukan. Mulai dari membeli perlengkapan, mencuci dan menyiapkan perlengkapan tersebut di emergency bag. Namun, ada satu yang belum saya persiapkan. Popok.

Sebenarnya, saya sudah mendapat lungsuran popok kain. Popok tradisional yang penggunaannya diikat. Karena perkembangan zaman dan gencarnya iklan, tentu saya popok kain mulai ditinggalkan. Repotnya penggunaan popok kain tentu saja membuat cucian lebih banyak. Karena ketika bayi pipis, celana, baju, bedong,  tempat tidur (dan baju emaknya) juga akan ikut basah. Gempuran iklan, tentu saja membuat ibu dan kakak saya memerintahkan menyarankan untuk memakai pospak.

Menggunakan clodi atau pospak, masing-masing tentu punya alasan. Salah satu teman pernah berkata “Apapun pilihanmu, pilih yang membuatmu tetap waras,”.

Oke saya sebenarnya makin galau. Di satu sisi, saya menyukai penggunaan clodi. Alasannya?

1. Err biar lebih rajin nyuci aja sih. Hahaha 😆. Boong banget. Sebenarnya saya cukup “malas” mencuci. Namun, belakangan mencuci jadi saluran emosi yang jitu. Awalnya saya pikir penggunaan clodi memaksa saya untuk rajin mencuci. Masa iya mau nyetok clodi banyak-banyak. Harganya gak murah lho 😂😂. Beruntungnya, sejak sebelum menikah saya mengganti penggunaan pembalut sekali pakai dengan menspad. Teknik penggunaan, pencucian, dan penyimpananya pun tidak jauh berberbeda dengan clodi. Saya cukup cepat mendapatkan irama menspad. Itulah yang menjadi patokan saya.

2. Saya tidak siap hunting harga pospak. Kebetulan saya adalah tipikal orang yang hanya bisa belanja di satu tempat. Selain karena keterbatasan waktu, saya selalu lupa dengan harga toko A, B, dan C. Belum lagi diskon pospak tiap toko berbeda-beda dengan merk yang berbeda pula. Penginnya bisa hunting gitu, tapi apa daya hayati tak mungkin bisa melakukannya.

3. Hemat. Jika dihitung-hitung penggunaan clodi jauh lebih hemat dari pada pospak. Investasi awalnya memang mahal, tapi jika dihitung bulanan dikali dua tahun (kalau anak sudah mulai diajarkan toilet training) biaya bulanan pospak jauh lebih besar. Kan lumayan, duit pospak bisa buat mamak belanja be*g-be*g dan ast*r 😌😌

4. Ramah Lingkungan. Saya memang bukan orang yang saklek dengan lingkungan. Tapi setidaknya saya mengurangi sampah rumah. Selain itu kasian pekerja-pekerja di TPS, harus berkutat juga dengan pesing. Apalagi pospak termasuk sampah yang tidak bisa terurai.

Dan tampaknya, Allah dan semesta memang merestui saya untuk menggunakan clodi. Karena saya mendapatkan bonus dari pak bos. Jadilah bonus itu saya gunakan hntuk membeli clodi. Hahahah. Makasih bos (yang emang) besar.

Saya sempat memasukan clodi di emergency bag. Namun setelah dipikir-pikir, siapa yang mencuci dan di nana menjemurnya saat saya di klinik bersalin? Baiklah, mau tidak mau saya gantikan ruang clodi dengan pospak.

Sesampai di rumah saya masih menggunakan pospak. Alasannya karena bayi masih sering bab. Ritme belum saya dapatkan. Hingga di hari ke tujuh, saya mulai memakaikan clodi. Sayang kan clodi tak kunjung dipakai. Selain itu saat belanja bulanan saya sudah menyetok 2 pack pospak (isi 30 kalau tidak salah) 😌, jadilah clodi dan pospak dipakai bergantian.

Sampai di hari ke 18 stok pospak tinggal 5 pcs saya pun full menggunakan clodi. Bisa dibayangkan dalam waktu 2 minggu 2 pack pospak hampir habis 😩😫. Mungkin sebagai ibu baru beberapa minggu saya belum bisa menggunakan pospak dengan baik dan benar. Kalau diteruskan bisa-bisa jatah beli be*g-be*g dan ast*r akan ditiadakan. Syukurlah itu tidak terjadi 💃🏻🕺🏻💃🏻🕺🏻

Clodi yang menjadi pilihan saya ada tiga. Alasannya karena harganya yang masih terjangkau dan motifnya lucu-lucu, ha-ha.

1. Sobi Minky Suede.

Outernya berbahan minky waterproof (seperti beludru) jadi nyaman di kulit. Awalnya saya sempat pesimis. Jangan-jangan bahan beludru malah gampak rusak karena pencucian. Tapi ternyata saya salah. Meski cuci jemur pakai, clodi ini tetap cantik dan tidak berubah bahannya.

Modelnya pocket snap dengan inner bahan suede. Jadi lebih cepat kering di kulit. Bisa dipakai untuk bayi dengan berat 3-16 kg.

2. Cluebebe

Untuk clodi merk ini, saya memiliki dua jenis yang berbeda. Satu jenis pocket daan satunya jenis cover. Berbeda dengan sobi, cluebebe yang saya miliki menggunakan velcro atau perekat, bukankancing. Hasil googling, katanya ada yang menggunakan snap atau kancing jadi saat belanja online dan offline saya malah tidak mendapatkan sama sekali. Untuk bayi yang baru lahir, merk ini (di antara ketiga yang saya miliki)  sangat saya rekomendasikan. clodi ini memang dirancang untuk newborn. Jadi meski bayi saya beratnya di atas 3 kg, penggunaan clodi ini cukup “ringan”.

 

3. Pempem

Untuk yang satu ini menurut saya kombinasi antara sobi dan cluebebe. Motifnya ada pada bagian snapnya. Bahannya pun mirip dengan cluebebe, waterproof. Hanya saja pempem terlihat lebih kaku.

Yang perlu diingat adalah, jangan lupa menyiapkan insert untuk newborn. Saya sempat kepedean. Ketika memakaikan clodi dengan insertnya pada bayi, yang terjadi adalah pantat bayi terlihat sangat mengembang. ha-ha. Alhasil saya menggunakan clodi tanpa insert. Tetap menyerap pipis dan pup kok. Karena ada lapisan di dalamnya. hanya saja pergantian clodi jauh lebih cepat. Karena daya tampungnya tidak sebanyak jika menggunakan insert.

Karena kasian dengan bayi yang pipisnya semakn banyak, saya pun membeli cluebebe jenis cover untuk newborn dengan tambahan insert lagi. Meskipun untuk newborn, ukuran nya sama persis dengan yang lain kok. Malahan, clodi jenis ini bisa digunakan untuk toilet training nantinya. Gak perlu pakain insert. Bayi akan mudah menyadar kalau dia sedang pipis. **kecepatan wooooiiii*


Bagaimana Mencucinya?

Untuk saya yang baru menjad ibu beberapa minggu ini, tentu belum berpengalaman dalam hal pencucian clodi. Saya pribadi menggunakan detergen khusus bayi. Itu lho detergen yang ada sabun, bedak, minyak telon dan kawan-kawannya. Selain khusus bayi, detergen ini saya pilih karena mudah di dapat di supermerket dekat rumah.

Mencuci Pertama Kali 

Clodi yang baru dibeli sebaiknya dicuci terlebih dulu sebelum dipakaikan ke si kecil. Tentu saja untuk menyingkirkan berbagai bahan kimia yang tertinggal selama proses produksi di pabrik. Kulit si kecilkan masih sensitif, kasihan kalau terpapar zat-zat berbahaya ini. **halah** Cucian pertama ini juga untuk melembutkan clodi dan membantunya agar menyusut ke ukuran tetapnya. Semakin lembut clodi, semakin baik daya serapnya.

Hasil googling ada yang menyarankan untuk mencuci clodi dengan air bersuhu 60 derajat celcius. Namun karena waktu awal-awal pencucian saya tdak tahu dan tidak terdapat pada keterangan mencucinya. Jadi tindakan ini saya skip.

Cucian sehari-hari

Pencucian sehari-hari saya lakukan dengan mesin cuc (sambil di kucek juga sih **biar keliatan rajin**). Ada beberapa langkah tambahan yang perlu dilakukan sebelum dan ketika mencuci clodi.

Langkah 1: Buang kotoran padat pada clodi. Bisa menjatuhkannya ke WC jika kotorannya kering atau menyemprotnya dengan air untuk kotoran yang agak cair.

Langkah 2: Pastikan clodi dalam kondisi terbuka sehingga bagian kotornya akan terjangkau air di dalam mesin cuci. Jangan lupa keluarkan insert clodi agar tercuci bersih juga.

Langkah 3: Masukkan clodi dan insert ke tabung mesin cuci, Jangan terlalu banyak. Saya sih mencuci pakaian bayi setiap har. Jadi paling banyak mencuci clodi hanya 6 buah. Sesuaikan saja mesin cuci dengan jumlah clodi yang dicuci.

Langkah 4: Jalankan mesin cuci pada putaran bilasan (prewash) dengan air dengan deterjen yang cocok untuk pakaian bayi lalu bilas dengan air biasa.

Langkah 5: Periksa apakah clodi telah bersih dan tidak berbau. Jika tidak, ulangi langkah sebelumnya atau kucek. Langkah ini yang menjadi saleman jitu untuk saya.

Langkah 6: Keringkan di udara terbuka di dalam atau luar ruangan. Lebih baik lagi jika dijemur di bawah sinar matahari, Karena  membantu menghilangkan noda pada clodi. Saya menggunakan pengering pada mesin cuci. Yang perlu diperhatikan adalah lamanya putaran. Selain itu jangan lupa untuk mengancingkan atau merekatkan clodi saat mencuci dan mengeringkannya.

Note:

Tidak dianjurkan menggunakan cairan pelembut pakaian karena akan meninggalkan residu yang bisa mengurangi daya serap dan menyebabkan kebocoran serta ruam popok. Tidak perlu khawatir pada noda di clodi. Tambahkan sedikit detergen dan lakukan pengucekan bisa membantu menghilangkan noda.  

3 tanggapan untuk “Clodi, Popok Kain Modern”

Tinggalkan komentar