Review Buku : 101 Dongeng Sebelum Tidur – Redy Kuswanto

Sejak dulu, saya jatuh Cinta pada museum. Mungkin karena museum adalah momen paling berkesan saat saya kecil. Atau bisa jadi karena foto-foro saat kecil, foto di museum lah yang terbanyak 😅😅.

Sayangnya, Balikpapan tidak memiliki banyak museum. Jadi, jiwa raga saya pun haus akan museum. Jangan-jangan museum yang membuat saya luluh pada suami 🤔🤔.

Saking hausnya akan museum, hatinsaya rasanya teriris-iris ketika membaca postingan instagram salah satu Pendongeng asal Jogja, Mentari. Di captionnya, museum anak kolong tangga ditutup karena dialihfungsikan. Volunteer sedang mengumpulkan dana untuk pindah ke tempat lain. Salah satu caranya adalah dengan menjual buku 101 Dongeng Sebelum Tidur. Seluruh hasil penjualan buku ini, didonasikab untuk museum anak Kolong Tangga.

Tidak hanya sekadar dongeng, ditiap akhir cerita, selalu ada pesan moral yang disampaikan. Jadi, anak-anak bisa tahu apa maksudndari dongengnya. Karena ada 101 cerita, ini sangat membantu saya. Kenapa? Karena Icah yang suka nodong bacain cerita suka lupa diri. Semua buku dan cerita maunya dibacain. Nah, kalau buku ini, saya bisa bilang, “setiap hari satu cerita yaa. Jadi selama 101 hari, mami akan selalu bacain cerita” 😆😆😆

Bagaimana dengan Cinta? Tentu saja dia bersemangat. Bersemangat ingin membalik halaman sendiri, ngoceh sendiri dan mencoba memasukan buku ke mulutnya 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

Tinggalkan komentar