Berinteraksi dengan Bayi Lewat Buku

“Sebelum ingin anak bisa membaca, sebaiknya ajari anak untuk mencintai buku” — kalimat ini pernah saya baca, tapi lupa di mana.

Untuk saya yang punya anak masih bayi, tentu membaca bukan target utama saat mengenalkan buku. Saya memang berkeinginan Cinta menyukai buku. Tidak harus seperti saya. Tapi setidaknya, dia menjadi anak yang akan membaca tuntas, apapun itu. Biar kemakan hoax yang kadang suka ditaruh dijudul. Padahal isi dan judul jauh berbeda.

DSCN3053[1]
Tentu saja buku-buku ini terlihat rapi karena akan di foto. Biasanya? Jangan harap akan serapi ini. 
Membaca buku sebenarnya salahsatu saluran emosi saya. Jadi membaca buku untuk Cinta sebenarnya lebih bermanfaat untuk saya. Yang menyenangkan dari membaca bersama Cinta adalah adanya interaksi. Meskipun hanya gumam-gumam kecil, saya berusaha untuk menanggapinya. Meski saya tidak paham apa maksud gumamannya.

Apa saja yang saya lakukan untuk mengenalkan buku pada Cinta?

  1. Meletakkan rak buku miliknya di kamar. Ini memudahkan Cinta memilih sendiri buku yang menarik buatnya. Sebelumnya, di kamar ada rak buku milik saya juga. Namun, segera saya pindahkan sesaat sebelum saya bersalin.
  2. Menanyakan buku apa yang dia ingin baca.
  3. Ketika dia tidak memilih buku, maka saya yang memilih. Meski akhirnya buku itu direbut oleh Cinta, saya tetap melanjutkan membaca meski bukunya jadi berubah alur. Untung beberapa buku sudah lumayan hapal.
  4.  Sering kali saya hanya menunjukkan dan menyebutkan gambar-gambar, tanpa bercerita.

IMG_20171007_180057

 

Tinggalkan komentar