Buku tentang menggendong? Menggendong ada ilmunya? Duh, ada m-ada aja sih ibu-ibu jaman now ini. Mungkin itu yang ada dipikiran ibu-ibu jaman old atau yang masih berpikiran old. Mungkin lho ya! Mungkin. Ku tak tahu isi hati tiap orang. *apa sih*
Akhirnya, setelah ratusan purnama buku Gendong Yuk Gendong ! Buku Saku Cara Asyik Belajar Menggendong sampai juga kepelukan. Serius! Dengan beberapa kendala, buku yang dinanti-nanti sejak Desember tahun lalu, bisa sampai ke ibu-ibu gendong di Nusantara.
Duh, buat apa sih buku tentang gendongan? Eits, ini buku wajib banget dimiliki lho. Ibu junior atau senior, perlu membacanya. Apalagi, kalau dikelilingi mitos-mitos soal menggendong. Buku ini bisa banget jadi pedoman dasar. Pedoman dasar yang menguatkan hati kita sendiri terutama. Hehe
Beberapa tahun belakangan ini, menggendong kembali digemari banyak ibu. Padahal, menggendong sudah jadi bagian keseharian kita, para ibu di Indonesia. Tapi seiring perkembangan jaman, kebiasaan menggendong mulai berkurang. Namun saat ini, kita (saya terutama) malah makin sering melihat para ibu yang lebih suk menggendong buah hatinya.
Mari kembali ke buku Gendong Yuk Gendong!
Di halaman awal, kita akan menemukan beberapa testimoni dari ibu-ibu yang luar biasa. Salah satunya Andien Aisyah, penyanyi yang banyak menginspirasi ibu-ibu lain. Yups, gk bisa dipungkiri kalau yang berhubungan dengan artis, pasti banyak disukai dan diminati. Eh, tapi perlu diingat nih. Jangan asal ikut-ikutan aja ya 😚
Pada zaman dahulu ….
**Enggg… gak ding, bercanda kok**
Pada bab pertama, kita akan menemukan tulisan tentang sejarah menggendong. Dan lewat buku inilah, saya baru mengetahui lebih detail sejarah menggendong dan kenapa budaya menggendong menghilang. Mau tau? Beli dong bukunyaaaaaa 😆😆😆
Di sejarah menggendong ini akhirnya tampaklah benang merah antara gendongan dan kereta bayi. Terima kasih Ratu Victoria. *berasa ngomong sama tetangga*
Bagaimana gendongan bisa naik daun? Semua karena Erika Hoffman, salahsatu orangtua di Jerman. Pekerjaan rumahnya belum selesai dan tidak bisa ditinggalkan, namun bayinya sudah menangis. Erika pun mengambil sehelai kain untuk menggendong bayinya. Dan voila, bayinya tenang. Erika pun bisa kembali melanjutkan aktivitasnya.
INGAT PEDOMAN DASAR DALAM MENGGENDONG
Nah, ini yang wajib untuk kita ingat. Menggendong saat ini bukan hanya sekadar menggendong. Tapi ada hal wajib yang perlu kita ingat. Buku ini pun memberikan penjelasan apa saja pedoman dasar dalam menggendong.
MENGGENDONG JUGA BERPERAN DALAM KEBERHASILAN MENYUSUI
Oh ya? Iya dong. Saat anak di dalam gendongan ibu dengan mudah mengetahui keinginan anak untuk menyusui. Ibu juga bisa menyusui sambil melakukan aktivitas. Aktivitasnya yang aman lho yaaaaaaa!!!
Saya pribadi, menyusui sambil menggendong, sangat terbantu saat sedang jalan-jalan. Karena tidak terlihat sedang menyusui. Sayapun bisa menyusui kapanpun dan dimanapun.
Selain ada ulasan dari Babywearing Consultan, Psikolog, dan Fisioterapi. Ada juga kisah perjalanan menggendong beberapa ibu. Inspiratif!
Kelebihan:
– Ulasan cukup lengkap dan disertai sumber-sumber pada infografis yang diberikan
– Ada ulasan dari Babywearing Consultan, Psikolog, dan Fisioterapi. Jadi kalau ada yang nyodorin mitos-mitos, bisa dijawab balik “katanya Fisioterapi di buku Gendong Yuk Gendong…..” 😁
– Cover buku yang cantik. Pilihan warnanya menyegarkan mata.
Kekurangan:
Secara keseluruhan, saya tidak melihat ada kekurangan yang berarti. Namun, jika lebih banyk infografis dan halaman yang full colour, pasti yang baca jadi lebih bersemangat lagi.
Selamat Yogyakarta Babywearers, semangat dan sukses selalu dalam mengedukasi.
Salam Gendong!
Oh iya, ada satu paragraf yang cukup menggelitik hati saya.
Tidak ada merek gendongan yang cocok untuk semua orang. Yang ada hanya “jodoh” gendongan. Orang tua satu dan yang lain, belum tentu nyaman memakai gendongan yang sama. Yang perlu diperhatikan dalam memilih gendongan adalah kualitas kain, jahitan, pembuat dan garansinya.
Sudahkah Anda bertemua dengan jodoh gendongan Anda?
*ngomong ke cermin*
