Pernah liat saat bayi tertidur terus tiba-tiba terkejut? Tangannya tiba-tiba terangkat, lalu kembali ke samping tubuh. Dulu saat Cinta baru lahir ibu saya sempat komplen ketika melihat hal tersebut. Katanyaaaaa, karena saya tidak menggebrak tempat tidur. Sesaat kelahiran Cinta. Padahal, dari banyak artikel dan konsultasi tenaga medis bayi sering kaget termasuk wajar. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan normal yang menggambarkan refleks moro yang umum dimiliki oleh bayi. Bahkan dokter atau tenaga medis umumnya melakukan tes refleks moro pada bayi yang baru lahir.
Beranjak besar, Cinta bukan hanya kaget. Tapi juga langsung terbangun dari tidurnya. 😐😐
Ya, telinga Cinta memang super duper sensitif. Suara sekecil apapun akan membangunkannya. Suara anak-anak SD pang sekolah, suara batuk, suara kendaraan dan bahkan suara pintu yang ditutup perlahan. Makanya ketika Cinta tidur saya jarang sekali bisa melakukan perkerjaan lain. Lebih baik ikut tiduran sih, jadi kalau bangun langsung sortek aka sorong tetek 🤪.
Ingin rasanya keluar tanduk saat susah payah menidurkan Cinta, dan kemudian ada yang masuk ke kamar 😭😪. Tidak hanya berlaku saat siang hari, ini juga berlaku malam hari. Padahal mamak kan ingin mencoba produktif.
Lalu bagaimana menyiasatinya? PASRAH! Haha. Serius!! Saya sih lebih memilih pasrah dan menurunkan ekspetasi dan menutup telinga. Terutama ketika ibu suri komplen soal kerapihan dan kebersihan rumah. “Standarnya beda, sabar, sabar” begitu ucap saya dalam hati.
Nah, bulan Ramadan kali ini ternyata ada pencetus lain yang membuat Cinta makin sudah tidur. Salahsatunya suara petasan 🤦🏻♀️. Ternyata gini ya perasaan mamak-mamak yang punya anak kecil. Padahal waktu sekolah saya hobi banget main petasan dan kembang api. Mungkin ini kutukan dari tetangga-tetangga yang terganggu sama tingkah saya dulu 🧞♂️.
Err, tapi mencoba aktif ngeblog termasuk produktif kan? Iya dong! 😆😚
Ruang Cerita 