Perkuliahan Bunda Sayang Batch 5 dimulai dengan Pra Bunsay. Materi pertama adalah Adab x CoC.
Serupa dengan materi awal di kelas matrikulasi. Perkuliahan kali ini tetap membuat saya deg-degan. Tapi kalau dulu deh-degan takut gk bisa melaluinya. Sekarang? Deg-degan penasaran apa yang akan dilakukan selama setahun ini di perkuliahan.
Mulailah perjalanan saya kembali di mulai, blog ini akan kembali diisi dengan tugas-tugas di Kelas Bunda Sayang. Meski curhat-curhatnya tetap ada juga sih.

Daannnnn, inilah NHW pertama. Bismillahirahmanirrahim

Pertanyaan dimulai dengan

Berawal dari melihat postingan di media sosial beberapa teman yang mengikuti Bunda Sayang sebelumnya. Saya melihat kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan sungguh menyenangkan. Sederhana. Tapi aura kebahagiaan dan kedekatannya tampak nyata.
Saya mungkin sudah sering bermain bersama Cinta, anak saya. Tapi dengan mengikuti kelas Bunda Sayang saya bisa jauh lebih fokus lagi.
Saya juga ingin memperbaiki pola asuh yang terbentuk di keluarga saya selama ini. Salah? Belum tentu! Saya mencoba untuk lebih baik lagi.

Bagaimana strateginya? Saya mempersiapkannya untuk diri sendiri dan luar (keluarga/lingkungan). Untuk diri sendiri, saya mengumpulkan tekad dan biat yang kuat agar bisa menjalani kelas dengan baik. Menerima materi dengan hati bersih dan lapang.
Sedang stategi luar yang saya lakukan adalah dengan mencari dukungan dari suami, keluarga dan teman-teman. Karena bisa saja suatu hari nanti mood saya akan down dalam menjalaninya, suami dan lingkungan ini akan membantu ssya memompa kembali semangat saya.

Perubahan sikap apa hang harus saya perbaiki dalam proses mencari ilmu? Aktif di beberapa komunitas dan memiliki teman-teman yang sudah belajar lebih dulu terkadang memberikan saya gambaran apa yang akan dilakukan. Namun yang harus saya lakukan selama kelas berlangsung adalah mengosongkan dulu informasi yang sudah saya terima sebelumnya. Saya harus menyimak dan mempelajari materi yang baru saya dapatkan. Sehingga saya tidak menjadi sok tahu atau merasa lebih pandai.

Yang lebih menyenangkan di Kelas Bunda Sayang ini kami dibagi menjadi beberapa grup agar bisa saling berduskusi. Ini menyenangkan buat saya. Kenapa? Lebih terasa dekat dengan satu sama lain. Atau mungkin karena sayang yang tidak terbiasa dengan lingkup pertemanan besar. Saya bergabung di Peer Group 3. Awal grup terbentuk, kami melakukan perkenalan. Meski perkenalan belum berjalan di semua teman, hi-hi.
Nah, salam NHW PB#1 ini, kami diminta untuk saling berdiskusi.


Konsisten dengan jadwal yang telah dibuat pada kelas matrikulasi dulu masih saya lakukan. Namun, pada perjalanannya ada saja agenda yang terlewat atau tidak saya lakukan. Ya, konsisten pada jadwal masih menjadi PR besar buat saya.
Untuk mengantisipasinya di Kelas Bunda Sayang ini, saya mencoba memberikan alternatif kegiatan yang bisa dilakukan dimana saja. Agar kegitan saya dan anak tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam diskusi grup, kami mendapatkan kesimpulan.
Mengatasi tantangan kesibukan dan godaan saat mengikuti kuliah dan setoran Bunsay :
1. Back to Agenda. Konsusten dalam mematuhi agenda harian yang telah dibuat.
2. Kreativitas dalam beraktivitas dimana pun dan kapan pun
3. Komunikasi dengan suami untuk berperan membersamai anak saat jam
kuliah online

Berbeda itu hal yang sangat biasa terjadi. Hanya saja ketika terjadi di grup yang banyak berkomunikasi melalui chat, maka kita perlu menjaga hati agar tetap bersih dan tenang. Perbedaan bahasa tulisan dan bicara sering kali membuat orang salahsangka. Yang menurut kita biasa, bisa saja membuat oranglain tersinggung.
Jika masih tidak menemukan titik temu, saya pribadi akan mencoba mengalah terlebih dahulu. Karena tidak ada untungnya dari memaksakan pendapat kita.
Dari diskusi grup, kami mendapat kesimpulan
1. Menyampaikan pendapat sesuai dengan topik yang sedang dibahas serta mengutarakannya dengan sesopan mungkin tanpa menyinggung atau menyakiti hati yang lain.
2. Meluruskan niat dan mengikhlaskan hati sebelum memulai diskusi, agar ridak banyak prasangka
3. Ketika ada yang berbeda pendapat, alangkah baiknya kita tarik nafas dulu. Karena bahasa tulisan dan bahasa bicara tentunya beda. Tidak menutup kemungkinan kita tersinggung dengan ucapan orang lain, padahal orang lain nulisnya tidak sambil ngegas (ber husnudzon)
4. Jikapun tidak menemukan mufakat, kita belajar untuk mengikhlaskan dan berlapang dada untuk menerima pendapat orang lain. Karena setiap orang mempunyai hak, kewajiban dan keadaan berbeda.

Untuk berbagi kebahagiaan, mungkin saya bisa mengajak keluarga dan lingkungan berkegiatan bersama. Sehingga lingkungan bisa merasakan kebahagian dan manfaat saya mengikuti Kelas Bunda Sayang.
Dan untuk pertanyaan selanjutnta tentang menyikapi jika ada teman gang mundur, cuti atau remedial, menurut saya setiap orang punya alasan kuat kenapa harus melakukan itu. Namun sebelumnya, sebagai teman saya wajib menyemangatj dulu. Bertanya dimana kendala hang dihadapi dan apa yang bisa saya bantu. Siapa tahu, hal tersebut bisa mengubah keinginan dan kembali melanjutkan kelas.
Dalam diskusi, kami mendapatkan kesimpulan.
🌞 Bagaimana cara anda berbagi kebahagiaan, manfaat dan hikmah pada keluarga, teman dan kingkungan?
1. Berbagi kebahagiaannya mungkin dengan mengajak keluarga dan lingkungan untuk berkegiatan bersama.
2. Berbagi bisa melalui medsos ataupun ke teman pengajian serta tetangga. Dengan perubahan sikap dan kebiasaan setelah ilmu bunda sayang terpatri dalam diri, harapan bisa di jadikan teladan dan aura semangatnya menular oleh anggota keluarga juga orang2 tersekat di sekitar kita.
🌞 Bagaimana anda menyikapi tentang pengunduran diri atau cuti di kelas bunda sayang?
1. Setiap orang tentu punya alasan kenapa harus mundur atau cuti. Tp sebelum itu, kita sebagai teman wajib menyemangati dulu, bertanya dimana kendala yg dihadapi.
Siapa tau, bisa berubah pikiran untuk kembali melanjutkan perkuliahan.
2. Pentingnya membangun kedekatan dan saling menyemangati (antar mahasiswi) Bisa jadi mungkin karena kita tidak dekat dengannya sehingga teman kita enggan cerita masalahnya (yang padahal bisa jadi kita bisa membantu) walhasil memilih mundur.
3. Harus memiliki niat yang kuat untuk menyelesaikan kelas bunsay. Serta dukungan dari suami dan juga keluarga lainnya.nkarwna itu sangat mempengaruhi diri dalam menjalankan perkuliahan

Riska Fikriana_NHW_PraBunsay#1
Suka bacanya, terima kasih mba🤗
Selamat menikmati perkuliahan di Bunsay m
SukaSuka
Terima kasih banyak mbak Rini 🤗🤗🤗
SukaSuka