Sudah hampir tiga bulan ini, saya kembali langganan majalah Bobo. Majalah yang menemani saya sejak kecil. Kembali langganan majalah bobo ini, saya lakukan saat Cinta mulai kecanduan gadget. Memberikan bacaan lain selain yang tersedia di rak buku menurut saya perlu dilakukan, agar Cinta benar-benar teralihkan.
Berhasil? Alhamdulillah. Meski mengajak membaca majalah ini tidak semudah mengajak membaca buku lainnya. Salahsatunya karena Cinta sudah bisa memilih buku yang ingin dibacakan.
Namun, suka karena terbiasa saya yakini sepenuh hati. Apalagi sampai sekarang, saya masih menyukai membaca majalah bobo. Banyak informasi-informasi seputar pengetahuan yang saya ketahui.

Membaca majalah bobo, sebenarnya memberikan sedikit tantangan. Kenapa? Karena usia Cinta, dia lebih tertarik pada buku yang banyak memberikan gambar dan sedikit tulisan. Dan Majalah Bobo -yang targetnya pembacanya usia sekolah dasar- memberikan banyak tulisan. Apalagi Cinta memang belum bisa membaca.
Hari ini, Cinta malah meminta saya untuk membaca majalah bobo bersama. Biasanya, untuk bobo mesti saya yang menawarkan. Isinyapun kami baca loncat-loncat, sesuai cerita yang ingin Cinta dengar.

Karena keterbatasan waktu, maka pohon literasi sementara saya buat melalui gambar saja. Semoga dalam waktu dekat, saya dan Cinta bisa membuat Pohon Literasi langsung di dinding rumah kami.
Oh iya, dalam pohon ini, saya juga menyisipkan daun untuk saya pribadi. Dan majalah Bobo termasuk dalan target mingguan yang saya baca.