Game Level 5 Hari 7 : Pohon Literasi, Aku Cinta Allah dan Rasulullah

Di hari ke 7 ini, Buku yang diilustratori Orange Nira kembali menjadi pilihan Cinta. Buku tersebut berjudul Aku Cinta Allah dan Rasulullah.

Tak hanya sekali Cinta minta dibacakan buku ini. Selain itu si kecil Rangga juga ikut menyimak.

Malam ini, buku benar-benar saya maanfaatjan untuk mengalihkab perhatian Cinta dari minta menyusu. Semoga bukan hanya Pohon Literasi yang tambah lebat, tapi juga bisa menyapih Cinta yang semakin besar.

Game Level 5 Hari 6 : Pohon Literasi, Membaca Buku yang Sama

Memasuki hari ke enam, saya menyiapkan beberapa buku untuk dijadikan pilihan membaca. Namun, sejak pagi hari Cinta hanya mau membaca buku Suara Apa Itu dan Aku Suka Belajar.

Saya pikir, malam hari menjelang tidur -waktu biasa kami membaca buku- Cinta akan mau memilih buku “barunya”.

Lanjutkan membaca “Game Level 5 Hari 6 : Pohon Literasi, Membaca Buku yang Sama”

Game Level 5 Hari 5 : Pohon Literasi, Aku Duka Belajar

Jika saya perhatikan, Cinta cukup menyukai buku yang menceritakan kakak beradik. Dengan begitu, ia bisa mengganti nama tokohnya menjadi nananya dan adiknya. Lanjutkan membaca “Game Level 5 Hari 5 : Pohon Literasi, Aku Duka Belajar”

Game Level 5 Hari 4 : Pohon Literasi, Cerita Si Ayam

Suara yang nulai parau ternyata tidak menyurutkan minat bercerita Cinta. Ia tetap lancar ngobrol meski harus tertahan-tahan batuk. Lanjutkan membaca “Game Level 5 Hari 4 : Pohon Literasi, Cerita Si Ayam”

Game Level 5 Hari 3 : Pohon Literasi, Eksiklopedia Junior Tubuh Manusia

Di tengah keriuhan hari ini, saya sempat merasa tak mungkin memenuhi setoran hari ini. Tapi siapa menyangka, jika kebiasaan membaca sudah mulai tumbuh di Cinta.

Meski banyak teman bermain yang hadir di rumah, Cinta tetap meminta waktu saya untuk membacakan buku. Lanjutkan membaca “Game Level 5 Hari 3 : Pohon Literasi, Eksiklopedia Junior Tubuh Manusia”

Game Level 5 Hari 2 : Pohon Literasi, Suara Apa Itu?

Buat saya membaca itu tidak perlu mengenal waktu. Kapanpun dan dimanapun kita bisa membaca buku.

Namun setelah kehadiran adik, kami jadi tau waktu. Ada saat-saat di mana kami harus mendahulukan kepentingan adik.

Lanjutkan membaca “Game Level 5 Hari 2 : Pohon Literasi, Suara Apa Itu?”

Rangga, Selamat Berlayar di Samudera Kehidupan

Kaulah matahariku
Dan kaulah samudra
Tempat hatiku bermuara

Merindukan hadirnya buah hati di saat hati gundah sejak kepergian bapak, memang tidak mudah. Sosok yang ternyata memenuhi ruang di hati. Ruangan yang kukira telah rusak tak berpenghuni.

—-

Memiliki anak dengan usia yang tidak terpaut jauh sebenarnya sudah jadi rencana saya dan suami. Selesaikan ASI hingga dua tahun, maka kami sudah siap menghadirkan seorang adik untuk Cinta. Meski masih kecil, saya tetap bertanya pada Cinta apakah kehadiran seorang adik ia rindukan?

Seperti Cinta, nama Rangga kami pilih sejak mengetahui jenis kelamin bayi lewat hasil usg. Norak? Mungkin 😹. Penggemar AADC? Gak juga. Meski banyak yang menganggap seperti itu. 🤣 tapi percayalah, sebenarnya bukan karena AADC saya memutuskan memberi nama Cinta dan Rangga.

Perjalanan kehadiran Rangga di keluarga kami, cukup jauh berbeda dengan Cinta. Lanjutkan membaca “Rangga, Selamat Berlayar di Samudera Kehidupan”

Game Level 5 Hari 1 : Pohon Literasi, Membaca Majalah

Sudah hampir tiga bulan ini, saya kembali langganan majalah Bobo. Majalah yang menemani saya sejak kecil. Kembali langganan majalah bobo ini, saya lakukan saat Cinta mulai kecanduan gadget. Memberikan bacaan lain selain yang tersedia di rak buku menurut saya perlu dilakukan, agar Cinta benar-benar teralihkan.

Lanjutkan membaca “Game Level 5 Hari 1 : Pohon Literasi, Membaca Majalah”