Siapa yang Anda Utamakan?

Jika kamu seorang polisi lalu lintas, kemudian lampu lalu lintas di perempatan mati. Kamu bertugas untuk mengatus lalu lintas di jalan tersebut. Tiba-tiba, dari arah yang berbeda-beda, ada mobil ambulan, mobil pemadam kebakaran, dan mobil pembawa jenazah. Ketiganya pun sedang bertugas. Manakah yang akan kamu beri jalan duluan. Ambulan yang membawa orang sakit dan sekarat, mobil pemadam kebakaran yang harus memadamkan kebakaran di sebuah perkampungan, atau mobil jenazah yang menuju pemakaman??

Pertanyaan itu, saya dapatkan saat membaca majalah bobo saat saya SD. Anak seusia saya diajak untuk berpikir dan berempati.

Lanjutkan membaca “Siapa yang Anda Utamakan?”

Jelajah Kota Balikpapan : Pemancingan Azzahra KM 10

Rasanya sudah lama sekali tidak menulis tentang pemancingan yang ada di Balikpapan. Selain karena PSBB, saya dan keluarga belum mendapatkan referensi pemancingan lain.

Pekan lalu, suami melihat tayangan youtube pemancingan di Balikpapan. Pemancingan Azzahra namanya. Lokasinya berada di KM 10. Untuk menuju ke lokasi pemancingan ini, kita bisa melalui Pondok Pesantren Al Mijahiddin KM 10. Atau kita bisa melalui KM 12, menuju waduk manggar.

Pintu masuk Pemancingan Azzahra KM 10
Lanjutkan membaca “Jelajah Kota Balikpapan : Pemancingan Azzahra KM 10”

Ketika Bosan Melanda

Pagi ini langit sangat cerah. Burung-burung bernyanyi riang sembari menari bersama angin. Namun, Zahra terlihat murung. Sejak tadi ia duduk melamun di depan jendela.

“Zahra,” panggil ibu dari lantai bawah. Zahra belum menyadari panggilan ibunya. Karena tak kunjung menjawab, ibunya pun naik ke kamarnya.

“Zahra sayang, sedang apa,” tanya ibu. “Eh ibu. Zahra bosan bu,” jawabnya. Anjuran untuk di rumah saja, sampai sekarang masih diikuti keluarganya.

“Hari ini, Zahra ingin melakukan apa?,” tanya ibu sembari mengelus kepala Zahra. “Kemarin, Zahra lihat di tv, ada chef buat cinamon roll cake bu. Zahra pengin,”

“Oke. Yuk, kita buat,” ajak ibu.

Bersama adiknya Zahrapun mulai membuat kue. Untung, bahan-bahannya sudah lengkap. Jadi mereka tidak perlu berbelanja lagi. Saat kuenya matang, Zahra dan adiknya tak sabar untuk segera menikmati.

“Wahh, enak sekali bu. Rasanya seperti yang di toko-toko,” ungkap Zahra.

Membuat kue memang menyenangkan. Bosan yang melanda, bisa segera hilang.

Belajar dengan Hati

“Pilih jurusan yang sesuai dengan kemauanmu, jadi gk ada beban saat belajar. Dan kamu lebih bertanggung jawab sama pilihan belajarmu.”

Kalimat itu, sering saya dengar menjelang lulus SMA. Namun apa daya, jurusan yang saya mau belum ada di Balikpapan. Sayapun mencoba berlapang dada, mengambil jurusan yang sedikit saya suka. Yang penting kuliah deh. Batin saya kala itu.

Ibu menyarankan saya mengambil jurusan ekonomi. Tapi saya menolak, karena saat kelas 1 SMA nilai ekonomi saya pas-pasan. Mungkin, guru ekonomi dulu memberikan nilai lantaran kasian pada saya. Ha-ha.

——

“Bocoran nih, nanti ambil yang berhubungan dengan anak-anak saja,” saran mbak Midah.

Ya, saat ini hidup saya sedang bersemangat saat berhubungan dengan anak-anak. Saya merasa tidak mengabaikan mereka saat belajar.

Tapi, karena merasa “haus” belajar, sayapun mengikuti sebuah kuliah online. Kali ini berhubungan dengan keuangan keluarga. Sebenarnya materinya bagus, hanya saja saya yang merasa “jatuh” duluan. Jadi tidak bersemangat dan menunda-nunda belajar dan mengerjakan tugasnya. Sayang sekali ya 😣

Dan dari kemalasan itulah, maka saya masuk kategori tidak lulus pada belajar kali ini. 🥺

Sebenarnya saya sudah memprediksinya. Begitu tau hasilnya, nyesek juga sih 🤣🤣🤣🤣. Tapi, sayapun menyadari kembali bahwa belajar itu harus dengan hati. Kalau sesuai yang diminati, hasil tidak memuaskan.