Idul Fitri selalu identik dengan mudik ke kampung halaman. Saya? sudah mudik ke kampung sejak tahun 2014 lalu. Mudik alias pindah rumah dari kampung satu, kembali ke kampung kelahiran saya. Masih satu kota. Satu kecamatan. Hanya beda kelurahan.
Plak
Jika banyak yang kecewa karena dua kali lebaran ini dilarang mudik. Saya tidak benar-benar merasakannya. Ya pertama karena saya selalu merayakan lebaran pertama dengan orangtua saya. Kedua, karena kampung halaman suami hanya berbeda kota. Tiga jam sampai ke rumah mertua.
Tidak terlalu berasa mudik karena mertua dan adik ipar sering liburan ke Balikpapan. 😂
Tapi boleh jadi, mertua sangat berasa karena anaknya tidak lebaran bersamanya.
Rencananya lebaran kali ini, kami akan berada di kota kelahiran suami. Semoga saja, kami bisa lolos 🤣.
Dari pengalaman selama pandemi ini, sayapun jadi belajar. Belajar menerima dengan iklas, saat anak-anak nanti dewasa dan punya kehidupan sendiri, saya tidak perlu memaksa mereka selalu ada.
Anak pulang lebaran alhamdulillah, tidak ya gk masalah. Ditelpon syukur, gk ditelpon ya gk apa-apa.
Salam kenal mbak..
Makjleb saya bacanya..😅
SukaSuka
Salam kenal juga mbak. Sebagai pengingat saya, saat anak2 dewasa nanti mbak 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
SukaSuka
Iya mbak..ngebayanginnya aja itu lho dah makjleb..😅
Ngerasain skrg jd anak rantau..blm bisa pulang karena ppkm..jadi posisi anak ataupun orangtua sama2 berat..😁
SukaSuka