Hari Ibu

Sejak saya kecil tanggal 22 Desember selalu diingatkan bahwa itu adalah hari ibu. Namun, dikeluarga saya ditanggal tersebut lebih identik dengan hari kelahiran kakak yana, kakak pertama saya. Walau di keluarga inti, kami tak memiliki perayaan khusus dalam tanggal-tanggal tersebut, sayapun juga menanggapinya dengan cara yang biasa.

Saat SMA, banyak teman yang memberikan hadiah untuk ibunya. Saya? Duh, selain kurang pandai memberi kejutan, saya juga selalu ketauhan jika melakukan sesuatu diam-diam. Mungkin karena saya dan ibu terbiasa menceritakan hal-hal remeh. Jadi suka lupa diri, kalau sudah membocorkan rahasia.

Pernah suatu hari saya mencoba melakukan hal istimewa di hari ibu. Tau tanggapan ibu? “Jangan cuma hari ini dong. Tiap hari bantuinnya,”

Sederhana ya tanggapannya, tapi cukup menohok hati saya. “Oh, jangan-jangan saya masih kurang rajin nih. Tapi ya bener juga sih. Masa hari ibu aja meringankan pekerjaan rumah,” batin saya kala itu.

Hari ibu, buat anak-anak mungkin menjadi kebahagian tersendiri, karena ingin menunjukkan kasih sayang mereka. Namun, buat saya yang belum lama jadi ibu, adalah pengingat peran saya sebagai ibu. Apakah anak-anak menyayangi saya? Apakah sebagai ibu saya sudah cukup hadir dalam setiap momen mereka?

Selamat hari ibu untuk semua ibu di dunia. Teruslah bahagia agar percikannya membuat orang lain ikut bahagia.

Tinggalkan komentar