Semua pada sepakat sama kalimat itu kan? Pasti dong. Sampai sekarang aku masih ingat kalimat bapak. “Jodoh itu pasti bertemu. Mau jalannya beda, pasti nanti ketemu. Gak cuma soal suami. Tapi juga teman dan apapun. Kayak ada lalat lewat ini, kalau Allah gk menuliskan dia lewat depan bapak, gk mungkin dia lewat. Dan semua itu, pasti ada hikmahnya yang bisa dijadikan perlajaran,” kata bapak kala itu. Aku lupa, percakapan apa yang kami bicarakan saat itu. Yang pasti bukan soal pernikahan. Karena saat itu aku masih kuliah dan baru mulai bekerja. Namun kalimat jodoh pasti bertemu itu yang selalu terngiang.
Seperti pertemuanku dan suami. Banyak orang mengira, pertemuan kami adalah sesuatu yang wajar. Kami sama-sama berkerja di perusahan media cetak, Kaltim Post. Kami berada di divisi yang sama, Redaksi. Kami sama-sama berprofesi sebagai wartawan. Bedanya jobdesk liputan dan lokasi domisili, aku di Balikpapan, suami di Samarinda.
Sering bertemu? Selama 4 tahun 7 bulan saya bekerja, pertemuan kami hanya dua kali. Yang pertama saat pelatihan jurnalistik (yang ini aku tidak melihat suami, tapi suami yang melihatku) dan kedua saat suami ditugaskan ke Balikpapan selama dua minggu. Pertemuan tidak sengaja dan percakapan kami hanya menanyakan kontak sebuah EO. Selepas itu, kami tidak pernah bertatap muka. Padahal saya sering sekali ke kantor Kaltim Post Samarinda.
Menjelang aku resign, suami baru di mutasi lagi ke Balikpapan. Bayangkan 1 bulan setelah di mutasi, kamipun tidak kunjung bertemu di kantor. Saya memang mengurangi frekuensi kunjungan. Pekerjaan saya selesaikan secara online. Setelah aku pamitan di BBM grup, barulah percakapan kami mulai terjadi. Layaknya teman satu kantor, percakapan pun mengalir. Pertemuan terjadi di sebuah rumah makan. Suami sedang makan siang, sedang aku sedang menunggu surat di rumah makan yang juga sebuah kantor media cetak wisata.
Kagok, tentu saja. Apalagi aku , yang baru saja menolak ajakan menonton, eh malah bertemu di situ. Berasa bohong, padahal aku memang tidak bisa menonton saat itu. Ha-ha.
Ya, jodoh akhirnya pasti bertemua. Kita hanya perlu menunggu dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
