Delapan tahun lalu , saat keinginan resign memuncak aku tak punya rencana apa-apa di masa berikutnya. Yang aku pikirkan, saat itu hanya menjernihkan pikiran. 4 tahun bekerja tanpa cuti. Beneran gak cuti? Cuti sih. Tapi masa cuti aku pakai untuk mengerjakan pekerjaan lain. Workaholic sekali ya. Sayangnya, semangat bekerja itu tidak sepadan dengan hasilnya. Ha-ha. Terlalu baik pada seseorang yang tidak baik itu juga tidak baik. *Eh apa sih*
Lanjutkan membaca “Menulis Itu Menyenangkan”