Laut, meliputi hampir seluruh permukaan bumi
Ikan berenang di dalamnya dan banyak kapal berlayar di atasnya
Banyak orang yang bekerja di sepanjang pesisir laut
Kurang lebih itulah kalimat pembuka di buku karya Tony Wolf. Salahsatu buku favorit saya dan anak-anak. Mungkin, buku ini juga yang membuat mereka makin mencintai laut dan pantai. Yaa, selain sebuah misteri hampir tidak ada anak yang saya rasa tidak menyukai pantai dan air.
Akhir pekan ini kami menikmati salah satu destinasi wisata di Balikpapan,Villa Lembayung. Sudah sejak Villa lembayung menjadi desetinasi impian kami. Lah, kalau pantai kan bertaburan ya di Balikpapan? Yup, bener banget. Tapi Villa lembayung memberikan pengalaman camping yang menyenangkan bagi kami. Ini adalah camping pertama saya, anak-anak beserta nenek. Kalau suami sih, katanya sudah sering camping saat masih kuliah.
Buat saya yang orangnya selalu menyiapkan segala sesuatu, seperti biasa, over prepare. Bawaannya segambreng. Ha-ha. Tim camping takut kelaparan, kalau kata suami. “Biasa itu, kalau sudah bawa anak-anak pasti yang dipikiran bukan diri sendiri,” kata Bidan Neny dan suaminya kompak.
Bidan Neny, dipostingannya selalu mengingatkan kalau akses menuju villa dan tenda camping belum bagus. Jiwa petualang pengunjung diuji di sini. Kami diingatkan untuk datang tepat waktu. Kalau tidak, ada beberapa jalan yang lain yang cukup sulit dilewati. Benar saja. Saya sudah diingatkan untuk datang maksimal pukul 2 siang. Tapi karena hari jumat dan mampir sana sini, kami baru sampai di bibir pantai tepat pukul 2. Air sudah mulai tinggi. Maka,kami harus melewati villa miliki orang lain.
Kebetulan ada beberapa laki-laki yang sedang memperbaiki perahu di villa tersebut. Oleh mereka, suami diberi arahan agar bisa melewati jalan tersebut. Tapi ternyata suami ragu-ragu. Sempat berhenti sebelum berbelok. Alhasil, ban mobilpun amblas. Tak hanya membantu menyekop pasir, mereka juga membantu mendorong mobil. Alhamdulillah, setelah 10 menit berusaha, mobil bisa lewat dengan lancar. Suami, memilih jalan belakang villa untuk menghindari air laut.

Sesampainya di Villa lembayung, anak-anak langsung menuju pantai. Ada beberapa fasilitas yang bisa kita nikmati. Ada banyak ayunan, kuri santai ala cafe di pantai. Dan yang agak penting, ada dapoer lembayung yang menyediakan mie instan, minuman dan salome. Bukan salome biasa. Tapi salome dari daging sapi asli.
Di pagi hari, anak-anak kembali memanfaatkan waktu mereka untuk bermain air. Tapi kali ini, air sudah surut cukup jauh.
Oh iya, saya dan keluarga memilih tenda besar untuk menginap. Tendanya sangat besar malah. Di bagian kanan dan kiri dijadikan kamar dengan masing-masing kasur yang muat untuk 2-3 orang. Di bagian tengah, jika ingin dibuat tidur muat sampai 4 orang. Kami bahkan bisa sholat dibagian tengah. Masing-masing kamar diberi kipas angin dan colokan listrik. Tak hanya itu, lampu camping juga diberikan.
Untuk pengunjung harian atau yang menyewa tenda, jangan khawatir dengan akses air dan kama mandi. Karena disediakan tempat cuci puiring, tempat bilas, kamar mandi dan toilet. Semuanya terjaga kebersihannya. Namun, karena dipinggir pantai air yang digunakan masih sedikit asin.
Di villa ini, pengunjung hanya boleh memutar musik sampai sore. Saat malam, kami diberikan alunan musik langsung dari alam. Yaitu ombak. Selain ingin pengunjungnya bersantai, pemiliknya juga tidak ingin warga sekitar terganggu. Kita disuruh menikmati liburan deh di sini.
Oh iya, ada motor ATV yang bisa kita sewa lho. Lumayan buat seru-seruan bersama anak. Rangga saja sampai tidak mau berhenti naik motor ini.
Villa lembayung, memberikan pengalaman yang menyenangkan buat kami. Bahkan, kami sepakat untuk memilih liburan ala camping ini dari pada staycation di hotel dalam kota.

Terima kasih Villa Lembayung. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan.






