Jangan Memaksa

“Jangan pernah memaksakan sepatu orang lain pada kaki kita. Begitu juga sebaliknya. Karena meski ukurannya sama, belum tentu nyaman kita pakai”

Pernah dengar kalimat seperti itu? Mungkin sering. Kalimat itu, salah satu kalimat yang bisa jadi pengingatku. Untuk tidak memasakan sesuatu pada keluargaku. Sering kali, rumput tetangga lebih hijau dari rumah kita. Tapi belum tentu rumah kita butuh rumput hijau 😆.

Tapi sadar kalau kita tidak boleh memaksa diri kita atau orang lain, menurutku bituh proses. Dulu, aku pernah ada diposisi yang overthinking, kalau ada orang yang tidak sejalan dengan pikiranku. “Ih, gimana sih, kan kita teman. Harusnya satu frekuensi. Harusnya sejalan dong pendapatnya.” Jujur saja, itu berat. Seharian bisa bad mood karena kepikiran. Padahal kalau berhasil, dia akan bangga, pikirku. Dan tentu aku juga lebih bangga karena berhasil membuat orang berhasil.

Kadang aku berpikir, kenapa orang lain gk bisa. Sedang aku gk bisa. Pasti karena malas. Aku langsung ngejudge. Lagi-lagi, kita tidak ada yang sama kan. Setiap orang punya jalan cerita yang tak sama.

Karena overthinking itu melelahkan. Aku memilih untuk berbagi, lalu lupakan. Iya lupakan bagaimana hasilnya. Sehingga, aku tak berharap banyak. Tugasku, hanya perlu berbagi yang aku tahu. Itupun aku harus melihat dan merasakan lagi. Apakah orang itu benar-benar butuh suaraku? Atau hanya perlu didengar?

Jika hanya butuh didengar, artinya aku tidak perlu menambahkan ekspetasi. Cukup jadi pendengar yang baik. Dan saat ini, aku masih salam proses belajar untuk mendengarkan, bersuara saat dibutuhkan.

Begitu juga dengan mendengarkan anak-anak. Sehingga tidak ada lagi, rasa tak saling melengkapi. Aku perlu lebih keras mengingat, bahwa setiap orang itu unik. Tak ada yang suka dan mau disamakan dengan orang lain. Akupun begitu. Tak mau disamakan dengan orang lain. Meski lahir dari rahim yang sama. Aku perlu mengingat, bahwa aku juga seorang anak. Agar aku bisa lebih berempati pada anak-anak. Belajar mendengarkan, agar bisa bersuara dengan lembut namun didengarkan.

Tinggalkan komentar