Hai, gimana kabarmu hari ini? Baik kan? Atau sedang kesal? Ternyata sudah 31 Januari ya? Sudah melakukan apa saja selama satu bulan ini? Apakah semua yang direncana pada Desember tahun lalu, berjalan baik dan lancar? Ataukah masih banyak yang terkendala.
Jika masih ada kendala, tidak apa-apa kok. Kamu hebat. Sudah mau berusaha dan berjuang. Gak mudah lho, menaklukkan ego diri. Aku tahu, kegagalanmu bukan karena malas kok. Tapi memang kondisinya yang belum memungkinkan. Kok tahu? Iya dong! Buktinya, yang kamu rencanakan sudah berjalan kok. Tidak memenuhi target, bukan berarti tidak dikerjakan kan.
Kamu itu hebat. Kamu kuat. Coba ingat-ingat dulu, keberhasilan-keberhasilan yang sudah kamu capai bulan ini? 10.000 langkah yang tidak pernah terlewatkan. Workout seminggu 3x. Pekerjaan domestik yang terselesaikan. Membaca dan mereview satu buku baru. Membaca nyaring dengan anak-anak setiap hari. Main bersama anak-anak. Ibadah yang tepat waktu. Eh, tau gak? Masih banyak keberhasilan yang gak kamu sebutin lho. Lupa ya? Aku bisikan salah satunya ya. Kamu lebih bisa mengelola emosimu satu bulan ini lho. Tahu kan apa yang ternyata bisa membantumu mengelola emosi? Ya benar. Menulis. Good Job.
Oh iya, kemarin ada lihat postingan yang bilang jadi ibu itu berat? Ya sih. Kalau ringan, hadiahnya piring makan atau gak sendok. Jadi ibu itu bayarannya besar banget. Sebanding dengan perjuangannya. Jangan bandingkan dengan ibu-ibu lain ya. Karena ringan di kamu, belum tentu ringan di mereka. Yang ditampilkan di media sosial, tentu saja yang bahagia-bahagia. Kamu juga gitu kan. Gak suka kalau ada yang posting marah-marah.
Bulan depan harus lebih semangat lagi ya. Semangat meraih mimpi-mimpi yang sudah dituliskan. Aku yakin, bulan depan akan ada banyak kejutan menyenangkan lainnya. Yuk, intip dan tulis lagi harapan-harapanmu di bulan depan. Dan siapkan untuk kagum pada dirimu sendiri. Nikmati setiap perjalanan prosesnya. Pasrahkan apapun hasilnya pada Allah SWT. Karena “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675].
Sumber https://rumaysho.com/17041-aku-sesuai-persangkaan-hamba-ku-hingga-balasan-mengingat-allah.html