Memilih Apresiasi

Kapan terakhir kali memberi apresiasi kepada diri dengan membeli buku? Jujur saja, cukup lama aku tidak melakukannya. Tahun lalu, aku hanya membeli dua buah buku. Buku itu aku beli, hanya karena teman menjadi salah satu penulisnya. Jadi, yang tertarik yang ku baca adalah bagian yang ditulis teman. Sebagian lain ada yang terbaca. Tapi banyak yang tidak.

Awal tahun 2022 ini, aku mencoba kembali menyemangati diri untuk mengapresiasi diri dengan membaca. Hanya saja di tahun ini aku ingin buku-buku ringan yang dibaca. Banyak membaca buku anak, perkuliahan online serta beberapa webinar parenting, membuatku takut tsunami informasi. Selain itu, biar semangat membaca untuk diri sendiri muncul lagi, aku memilih yang ringan dulu.

Buku pilihan pertama Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna (sila klik di sini, untuk melihat reviewnya), sebenarnya bukan buku yang ringan. Tapi, tidak juga terlalu berat. Seimbang lg lah. Fiuhhh. Kalau berat, takutnya tidak mau berlanjut untuk membaca.

Hari pertama membaca, ternyata tak semudah yang ku bayangkan. Anak-anak ikut penasaran. Apa isinya? Bagaimana bacaannya? Pertanyaan beruntun ditanyakan Cinta. Bahkan saat buku itu tergeletak di meja, Cinta sedang meniru tingkahku membaca. Perbedaannya aku membaca dalam hati, sedang dia membaca nyaring. Tentu saja, isinya tidak sesuai tulisan. Yang ia sebutkan adalah isi buku-buku yang biasa kami baca. Ha-ha.

Usai membaca buku tersebut, ternyata rasa penasaran membaca kembali muncul. Kali ini, agak cukup lama aku memutuskan apa yang mesti di check out. Pilihan sementara belanja bukunya di situs buku langganan saat masih kuliah dan toko buku online (yang sebenarnya ada di Balikpapan). Kok gk ke toko buku langsung. Jujur saja aku takut. Takut kalap kalau belanja langsung. Ho-ho.

Akhirnya, ada satu novel dari penulis yang cukup terkenal. Aku memilihnya karena ternyata ada banyak seri yang dibuat. Sengaja aku memilih, biar bisa kembali membeli bukunya di edisi-edisi selanjutnya. Selain itu, memilih novel seri seperti itu mengingatkanku pada Harry Potter, novel dengan halaman tebal pertama, yang membuatku terus penasaran.

Jadi, mari kita tunggu kedatang

Tinggalkan komentar