Mengelola Menu Sehat untuk Sekeluarga Sesi 2

Hari ini adalah materi lanjutan dari sesi minggu lalu “Mengelola Menu Sehat untuk Sekeluarga”, yang aku tulis di sini. Di sesi kedua ini, Food Preparation adalah materi utamanya. Food preparation adalah metode mempersiapkan bahan baku mentah menjadi bahan siap masak. Ini dilakukan untuk memudahkan proses memasak. Tak hanya itu, dengan Food preparation kita cenderung menghemat pengeluaran belanja mingguan. Dan kebanyakan, food preparation dilakukan untuk satu minggu.

Food preparation meliputi perencanaan, pengolahan dan catra atau teknik memasak. “Cara memasakpun ada banyak ya. Bisa merebus, mengukus, mengetim, memanggang atau membakar, menumis, menggoreng, mengasap dan menyangrai,” terang perempuan berkacamata ini. Cara memasak, tambahnya, tidak harus selalu di goreng. Minyak goreng yang sempat langka, sebenarnya membuat kita memunculkan kreativitas dalam memasak.

Memasak dengan menggunakan terlalu banyak minyak juga tidak baik lho.”Apalagi kalau lakunya di goreng, sayurnya bersantan. Jika keluarga menyukai sayur yang bersantan, kita bisa menyiasati lauknya. Jangan digoreng juga. Nanti kalori yang masuk akan jauh lebih banyak,” kata mbak Mitha.

Saat kita mengelola menu makanan, kita juga tidak perlu mengelola untuk seorang diri. “Lakukan juga untuk sekeluarga. Jangan langsung, tapi bertahap saja,” kata Mbak Mitha. Mbak Mitha juga membagikan pengalamannya. Saat ayahnya sakit, ibunya sempat memasak dengan bahan yang berbeda dari keluarga yang lain. Menurutnya menu yang disajikan ke ayahnya tetap enak, tak ada bedanya dengan menu yang lain. “Tapi gak mau dimakan. Katanya tidak enak. Ternyata karena dibedain itu berpengaruh ke psikologisnya. Saat kami makan bersama dengan menu yang sama, makannya jadi bersemangat,” ceritanya. Selain keluarga yang sakit, itu juga bisa berpengaruh pada anak-anak yang mulai MPASI. “MPASI dengan bahan panganan lokal, tetap bergizi kok. Jadi tidak harus anak makan ikan salmon, ikan lain yang kita temui di daerah kita juga kaya gizi. Karena gak semua wilayah mudah mendapatkan ikan salmon kan,” tambahnya.

Banyak orang juga yang menganggap, diet itu dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Padahal diet itu seharusnya enak, mengenyangkan dan menyenangkan. Dilakukan untuk mengubah pola hidup kita. Jika kita punya target dalam waktu sekian melakukan diet tertentu, sebaiknya tidak dilakukan. Diet juga harusnya didampingi dengan ahlinya. Karena setiap orang punya kebutuhan kalori yang berbeda-beda. Kita tidak bisa menyamaratakannya dengan orang lain. Pokoknya kalau mau diet, kuncinya ada di enak, mengenyangkan dan menyenangkan,” pungkas mbak Mitha.

Dari kegiatan ini, aku menyadari kalau mengubah kebiasaan itu tidak harus langsung berubah. Kita perlu mengubahnya secara bertahap. Karena dampaknya untuk sekeluarga. Tak mudah mengubah kebiasaan yang sudah menemani perjalanan hidup kita. Dan jika ingin melakukan diet, wajib berkonsultasi dulu dengan ahlinya, seperti ahli gizi, agar bisa dipantau dengan baik. Ditambah lagi karena diet tidak punya kurun waktu tertentu, maka wajib enak, mengenyangkan dan membahagiakan.

Tinggalkan komentar