“Buleek, udah mulai masak ya?” aku menyapa bulek Min. Tetangga yang memiliki warung makan di depan rumahnya.
“Lho, Cinta toh. Mau kemana,” bulek Min balik bertanya setelah menyadari bahwa aku yang menyapanya. Tapi dia bertanya ke Cinta, bukan ke aku.
“Mau les, Bude,” jawab Cinta.
“Itu lho ada motor. Pakai saja,” bulek Min berbicara padaku. Mungkin, dikira motorku sedang tidak ada di rumah. Makanya mengantar Cinta dengan berjalan kaki.
“Gak bulek. Anaknya yang minta jalan kaki ke tempat les. Di rumah ada motor kok,” jawabku sambil berlalu.