ASI Tidak Pernah Basi, Bener?

“Ma, susu yang di nenen mama itu bisa basi kah?” tanya Cinta selepas sholat magrib.

“Kalau di dalam, gak bisa. Tapi kalau sudah dikeluarin, terus ditaruh gelas, bisa basi kalau dibiarin lama-lama,” jawabku.

“Waktu Rangga kecil, Cinta pernah kan minum susu mama yang ditaruh di gelas?”tanyanya lagi.

Akupun memberi jawaban dengan anggukan kepala. Pertanyaan Cinta, adalah salah satu pertanyaan yang pernah kulontarkan saat baru mengenal Forum Peduli ASI (FormASI) Kaltim. Saat itu, aku diberi stiker yang bertuliskan ASI tidak pernah BASI. Mana mungkin pikirku saat itu. Meski merasa aneh, aku tak langsung bertanya pada mamak-mamak di sana. Aku khawatir pertanyaanku ditertawakan mereka.

Suatu hari, aku pernah menjadikan gambar itu menjadi status di media sosialku. “Emang beneran mbak, ASI gak bisa basi,” tanya seorang teman. Jeng, jeng. Jantungan dong. Jujur saja, saat itu aku masih belum tau jawabannya. Apalagi temanku itu sedang belajar di sekolah gizi. Aku sampai merasa, dia hanya memberikan ujian mendadak.

“Gak dong,” dengan pedenya aku menjawab. Untungnya saat itu, tak ada pertanyaan lanjutan lagi. Kalau saja, dilanjutkan dengan pertanyaan kok bisa atau masa, mungkin aku sudah kelimpungan.

Bertahun kemudian, setelah cukup lama akrab dengan komunitas akupun membaca banyak buku yang berhubungan dengan menyusui. Dari buku-buku itu, baru kudapatkan jawaban kalau ASI memang tidak akan pernah basi, selama masih di dalam keemasannya, payudara. Beda ceritanya jika ASI sudah diperah dan disimpan. Jika tidak tepat, tentu saja kandungannya akan rusak.   

Padahal jawaban tersebut, akan mudah kutemukan jika aku tak malu bertanya pada mamak-mamak FormASI. Aku yakin, mereka tak akan menertawakanku. Apalagi saat itu, statusku juga masih single. Belum kenal dan paham dengan dunia ibu-ibu. Tapi lagi dan lagi aku belajar, bahwa lingkungan ikut memengaruhi perjalan menyusuiku. Mulai dari Cinta, Rangga dan insyaallah seterusnya.

Lingkungan yang menguatkan dan mengingatkanku, kalau setiap ibu punya cerita menyusui yang tidak sama. Dan setiap ibu perlu didampingi dan didukung sepenuh hati.

Tinggalkan komentar