Ada banyak sekali wisata keluarga di daerah Jawa Timur. Sejak dulu, Jatim Park adalah salah satu tempat wisata yang terkenal. Pengunjungnya hampir selalu ramai, meski bukan musim liburan sekolah.
Sebagai orang yang punya hate relationship dengan udara dingin, Batu adalah salah satu kota yang ingin aku kunjungi. Konon, cuaca batu dingin. Jadi aku bisa bebas berkeringat, ha-ha.
Alhamdulillah, tahun ini aku dan keluarga punya rezeki untuk jalan-jalan ke Jatim Park. Destinasi pertama kami adalah Jatim Park 2. Alasannya sederhana, karena Jatim Park 2 menyuguhkan Batu Secret Zoo, Museum Satwa dan Eco Green Park. Banyaknya binatang-binatang, tentu akan disukai anak-anak. Aku yakin hampir semua anak menyukai binatang.
Kunjungan kami lakukan mulai pukuln 12.30. Karena saat itu suamiharus menghadiri rapat online dulu. Sesampainya di lokasi, kami langsung memilih tiket terusan dari Batu Secreet Zoo, Museum Hewan dan Eco Green Park. Harga tiket di bandrol Rp 140.000,-/ per orang. Anak dengan tinggi badan di atas 85 cm sudah dikenai 1 tiket. Nah, kalau kita datang sesudah pukul 13.00, pengunjung bisa memilih apakah hanya ingin membeli tiket Batu Secreet Zoo – Museum Hewan atau Eco Green Park saja.
Setelah melewati pintu tiket, kita langsung disambut oleh tikus raksasa. Serem! Karena ukurannya seperti kucing dewasa. Memang sih, wajahnya tidak semenggelikan tikus kecil yang biasa aku temui, tapi tetap saja mengelikan. Cinta dan Rangga sangat antusias melihat hewan-hewan ini. Semua pengunjung diajak melihat hewan-hewan yang ada di dalam, tanpa terlewatkan sedikitpun. Ini salahsatu yang membuatku kagum. Berbanding terbalik dengan museum di provinsiku. He-he.
Cinta yang sangat jarang berjalan jauh, bolak balik mengeluh kelelahan. Tapi jangan sedih, karena ada penyewaan scooter yang bisa digunakan pengunjung berkeliling. Ada dua harga yang ditawarkan, untuk 3 jam kita dimintai biaya sewa RP 150.000,-. Nah, untuk yang 6 jam aku lupa. Oh iya, jangan takut kelaparan, karena setiap beberapa ratus meter disediakan mini-mini cafe yang bisa digunakan pengunjung untuk makan, minum dan istirahat sejenak.
Tak hanya diajakmelihat-lihat sambil jalan kaki, kita juga melihat-melihat hewan lain menggunakan mobil safari. Jalan-jalan dengan mobil safari hanya 10 menit, tapi waktu tunggunya yang agak lama. Ha-ha.
Satu hal yang tidak pernah aku duga, wahana bermain untuk anak ternyata sangat banyak. Gratis pula. Yang ingin menikmati wahana ini hanya perlu memenuhi syarat tinggi badan, yaitu 85 cm. Meski ada beberapa wahana yang memiliki syarat tinggi badan minimal 110 cm, CInta dan Rangga sangat puas menikmati wahana yang lain.
Lokasi favorit Rangga ada di bagian ikan dan kapal Nabi Nuh. Sedang Cinta, tak bisa memutuskan lokasi mana yang paling ia suka. Tapi baginya yang berkesan saat berkeliling dengan mobil safari, karena ia bisa memberi makan hewan-hewan secara langsung.
Di hewan, kita diajak berkeling melihat hewan-hewan yang sudah diawatkan dan diorama hewan-hewan tersebut. Yang juga membuatku dan ibu kagum tak ada satupun debu yang menempel. Harga tiket sangat-sangat sebanding dengan semua yang ditawarkan di sini.
Sayangnya, kami melewatkan menikmati eco green park karena waktunya tidak mencukupi. Aco green park, hanya boleh menerima pengunjung sampai pukul 16.00. Sedangkan kami baru keljuar dari museum hewan pukul 16.30. Huhuhu, sedih sekali. Jadi merasa sedih karena mewatkannya.
“Kalau maumenikmati semua wahana harus datang dari jam buka mbak,” kata Nisa, sepupuku yang melanjutkan perkuliahannya di Malang. Hatiku tampaknya tertinggal di Kota Batu. Ingin rasanya kembali dan menjelajahi kota ini. Semoga saja, kami bisa kembali ke Batu lagi.