Saat liburan atau staycation, benda wajib apa yang tidak pernah ditinggalkan. Sebagian mungkin memilih strika travelling, colokan tambahan atau apa lagi? Selain colokan tambahan,aku memilih mini pengki sebagai benda wajib lain yang harus masuk dalam koper keluargaku. Kok mini pengki?
Semua berawal saat aku liburan pertama kali bersama keluarga kecilku di tahun 2017. Memiliki anak kecil dan punya hobi ngemil membuat lantai kamar mudah sekali kotor. Sedangkan room service, biasanya hanya membersihkan kamar satu kali seharikan? Belum lagi suami adalah tipe yang tidak suka lantai ngeres. Maka selama beberapa hari liburan aku harus membersihkan kamar dengan tisu. Sungguh pekerjaan yang melelahkan ya. Pernah aku lupa meminta room service membersihkan kamar. Bisa dibayangkan bagaimana tidak nyamannya kaki saat menginjak lantai. Apalagi saat itu Cinta sedang belajar merangkak. Hiks-hiks.
Suatu hari mini pengki yang kuletakkan di mobil tidak sengaja terikut di tas barang-barang saat aku menginap di rumah mertua. Kalau di rumah mertua, kapanpun aku bisa menyapu kan. Tapi saat itu, Cinta yang masih bayi bermain-main dengan mini pengki itu. Ia berlagak membersihkan lantai yang kotor. Aha, kenapa tidak dimanfaatkan saja mini pengki ini setiap kami staycation. Bahkan sampai saat ini, setiap menginap di rumah mama mertua, aku tetap membawa mini pengki ini. Jaga-jaga kalau malas menyapu dengan sapu ukuran normal. Ha-ha.
Maka kemanapun koper dibawa, mini pengki selalu kami bawa. Lantai kotor sedikit, tinggal ambil sapu. Makanan berjatuhan dengan mudah kita bersihkan. Memang agak sedikit merepotkan karena ukurannya yang kecil, sehingga kita harus ekstra sabar dalam membersihkan ruangan. Tapi jika sedikit-sedikit dibersihkan, akan lebih mudah kok. Apalagi kalau kita menentukan space khusus untuk berkotor-kotor ria. Jadi tidak terlalu berat pekerjaan dalam membersihkan ruangan ini. Ukuran pengki dan sapunya yang super mini juga tidak terlalu memakan ruang di koper atau tas barang.
Suatu waktu suami bertanya, kenapa ada mini pengki di koper. “Lah, bukannya setiap staycation kita selalu bawa?” aku bertanya balik. Ternyata suami tidak pernah menyadarinya.
“Ini biar gampang bersihkan kamar. Gak nunggu room service setiap hari. Ya minimal tidak terlalu kotor lah. Kan gak enak juga ngapa-ngapain kalau lantainya kotor,” aku memberikan alasan.
Mini pengki yang kubawa berukuran paling kecil yang pernah kutemui di pasaran. Dulu awalnya mini pengki yang kupunya agak sedikit lebih besar. Suatu hari aku menemukan pengki dan sapu yang ukurannya jauh lebih kecil dari yang kupunya. Harganya memang sedikit lebih mahal karena kualitas platiknya yang jauh lebih baik. Tapi meski begitu barang ini sangat awet. Yang terbaru ini usianya sudah lebih dari 3 tahun. Sedangkan mini pengki yang pertama, kembali aku letakkan di mobil, karena awalnya memang untuk di kendaraan.
Meski suami sering merasa membawa mini pengki ini merepotkan, toh tetap saja kubawa karena aku yang merasakan langsung dari manfaatnya. Ditambah lagi urusan menyusun barang bawaan dikoper selalu kuambil alih, maka suami tidak bisa komplen. Suami hanya kuizinkan memutuskan barang bawaan, saat ia harus dinas keluar kota tanpa membawa kami. Atau kalaupun kami ikut, hanya boleh memutuskan pada ransel yang ia bawa dipunggungnya. Tapi tidak pada koper dan bawaan lainnya. He-he.
Mesk staycation hanya satu hari, aku tidak mau melupakan mini pengki sama sekali.
