Anak sakit, aku saja deh! Yakin deh banyak ibu yang sedih melihat anaknya sakit. Inginnya ibu saja yang merasakan. Karena biasanya saat anak-anak sakit, mereka tidak menyampaikan dengan baik yang mereka rasakan. Ini Kebanyakan akan memilih diam saja. Kalaupun ada keluhan, tidak jelas apa yang ingin disampaikan. Ini terutama terjadi pada anak-anak yang usianya di bawah 5 tahun.
Sebagai anak yang biasa sakit diam tanpa merasakannya, aku cukup kesulitan dalam mengelola emosi saat anak-anak sakit. Apa yang dirasa? Maunya apa? Kenapa kok bisa muntah? Kenapa ini? Kenapa itu? Errr, percayalah rasanya campur aduk. Kenapa aku bisa begitu? Bisa jadi karena sejak kecil bapak sudah menderita sakit yang membutuhkan banyak perhatian ibu. Sebagai anak, aku tidak tega jika harus membuat ibu lebih repot lagi. Padahal ibu tidak pernah mengeluh dalam mengurusku atau bapak. Maka biasanya ibu akan tau aku sakit, saat ibu tidak sengaja menyentuh kulitku.”Lho, kamu panas. Kenapa sakit gak bilang,” kata ibu yang selalu ku ingat setiap sakit. “Masih panas? Tenggorokannya gimana? Mau makan apa?” banyak pertanyaan yang selalu ibu tanyakan. Jawabanku? “Apa aja yang ada di rumah. Riska gk apa-apa kok.” Dan untuk membuktikan bahwa aku baik-baik saja adalah dengan makan dengan lahap.
Tapi kalau dipikir-pikir nih, saat ibu yang sakit bagaimana dengan anak-anaknya. Apakah ada yang membantu menjaga dan mengurus anak-anak. Tidak semua pekerjaan para suami bisa istirahat saat istrinya sakit. Kebanyakan baru bisa izin, saat istrinya harus istirahat total di rumah sakit. Benar tidak?
Jadi apakah jahat jika seorang ibu berkata tidak mau berkorban untuk anaknya. Karena bukankah keberadaan ibu akan siap untuk anak-anaknya. Meski aku yakin, setiap ibu pasti akan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Demi kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anaknya.
Maka wajar jika ibu menyayangi dirinya sendiri dulu, sebelum menyayangi anak-anaknya. Agar ibu dan anak-anak tetap bisa seiring dan sejalan dalam meniti kehidupan. Ibu harus bahagia, belajar dan mengembangkan dirinya. Untuk anak-anak beserta keluarga.