Apa saja pengalaman hidup yang paling membantu Anda berkembang?
Ketemu dengan orang toxic. Miris memang. Karena dulu, aku tidak menyadari kalau dia sebenarnya toxic.
Benar kata psikolog, orang-orang yang jadi korban orang toxic, biasanya tidak menyadari bahwa ia adalah korban. Semua seakan-akan salah si korban. Si toxic adalah penyelamat. Bahkan, semua yang dilakukan si orang toxic adalah sesuatu yang baik.
Setelah cukup lama berteman dengan orang toxic, aku akhirnya menyadari kalau ada yang salah. Aku mencoba untuk keluar dan menjauh dari si toxic. Tapi ternyata tidak mudah. Ada saja bujuk rayu yang membuat kembali dan berkata “dia benar kok!”. Iyuh 😮💨
Berapa lama aku mencoba menjauh? Sangat lama. Tapi berkali-kali juga gagal. Sampai suatu hari aku mendapatkan kesempatan untuk menjauh. Tidak mudah. Rasa kasihan dan bersalah selalu menghantui. Saking kuatnya dominasi si toxic ya. Ketika bisa lepas. Uhhhhh, legaaaaaaaa, melebihi bisul pecah 🤣.
Tapi aku tetap bisa melihat sisi positifnya. Aku belajar kesalahan-kesalahan dulu tidak boleh diulang lagi. Aku juga bisa melihat banyak hal dari banyak sisi.
Meski berharap tidak akan bertemu dengan orang toxic lagi, yang telah lalu pasti memberikan pelajaran yang besar untukku saat ini.