Review Teratai – Aqiladyna

Teratai. Seperti nama bunga ya. Tokoh dalam buku ini bernama Teratai Ayu Kencana. Kita akan diajak ke suasana adat jawa yang cukup kental. Aku sih merasa seperti di masa lalu. Entah apakah zaman sekarang masih ada tradisi abdi yang mengabdi setia pada juragannya. Mirip seperti keraton tapi kalau di novel ini adalah seorang juragan saja. 

Teratai hidup selalu dengan kesulitan. Ibunya dituduh menjadi seorang pengkhianat. Ibunya dulu adalah seorang abdi di rumah juragan reksa. Saat juragan reksa kecil, ibunya menghilang. Pergi entah kemana. Ibu teratai adalah orang kepercayaannya. Sebenarnya ibu Teratai juga tidak tahu, kemana ndoronya pergi. Tapi ia tidak mau dituduh sebagai pengkhianat. Maka hukumannya ia diusir dan dikucilkan warga. Sehari-hari Teratai dan ibunya akan mencari bahan makanan di hutan. Terkadang mereka menjadi buruh di pasar. Sayangnya orang-orang di pasar juga tidak banyak mau membantu. Mereka terlalu takut pada sang juragan.

Cover ebook Teratai di ereader

Suatu hari ibu dan ayah Teratai sakit-sakitan. Namun, ibunya lebih duluan berpulang. Teratai mengusulkan pada ayahnya kalau ia ingin memohon ampun pada Juragan Reksa. Supaya apa? Supaya ia bisa hidup tenang dan bisa hidup lebih layak. Sayangnya sang ayah melarang. Karena itu sama saja merendahkan martabat dan mengakui kalau mereka pengkhianat. 

Kondisi ayahnya yang semakin lemah membuat Teratai mau tidak mau melangkahkan kaki ke rumah Juragan Reksa. Di sana, Teratai menyerahkan diri untuk mengabdi. Keluarga Juraga Reksa tentu saja tidak setuju. Tapi Juragan Reksa membuat keputusan bulat. Ia menerima Teratai di rumahnya. Sang Juragan tampaknya juga tidak mempercayai tuduhan yang selama ini diberikan kepada keluarga Teratai. 

Meski mengabdi, Teratai meminta agar dirinya diizinkan untuk tidak menginap. Karena bapaknya di rumah sedang sakit. Ia tetap harus merawatnya. Sang ayah yang tidak setuju dengan keputusan Teratai untuk mengabdi, sangat terkejut. Saking shocknya, si ayah meninggal. Teratai makin nelangsa. Belum lama ibunya meninggal, kali ini disusul oleh ayahnya. Ditambah lagi, ternyata ibunya punya banyak hutang semasa hidupnya. 

Teratai ingin pergi dari desa, tapi Juragan Reksa menahannya. Ia menagih janji Teratai untuk mengabdi. Hingga terjadilah kejadian yang membuat Teratai dan Juragan Reksa harus menikah. Sebenarnya di antara mereka ada percik-percik cinta sejak awal pertemuan. Namun perbedaan kasta yang sangat jauh membuat mereka sadar diri. 

Setelah menikah, Teratai semakin menemukan kejanggalan-kejanggalan di rumah tersebut. Sampai akhirnya semua kebohongan terungkap. 

Jujur saja, di bab awal emosiku cukup diaduk-aduk. Kok bisa ada orang yang saking bencinya sampai bikin keturunan keluarga juga kesusahan. Semoga saja dalam kehidupan nyata, itu tidak pernah terjadi. Semakin jauh ke belakang, ternyata tidak hanya perasaan sedih yang dibawa, tapi juga takut. Lah ada potongan-potongan horornya ternyata. Aku sempat ingin berhenti dan tidur saja. Tapi karena penasaran, jadi tetap dilanjutkan. 

Secara keseluruhan, cerita buku ini bagus. Cocok dibaca untuk dewasa. Kalau remaja, jangan dulu deh. Soalnya ada diceritakan adegan suami istri. Tidak detail memang, tapi pembaca kan selalu pandai berimajinasi. Ha-ha.

Judul : Teratai 

Penulis : Aqiladyna 

Penerbit : Aqiladyna 

Diterbitkan tanggal 12 Januari 2024 

Genre : Fiksi/ Roman/ Dewasa Baru 

Harga Rp 94.350,- (diskon di playbook menjadi Rp 70.762,-)

Tinggalkan komentar