Air oh Air

Belakangan suhu di Balikpapan dan sekitarnya sangat panas. Matahari tampak ada 5, padahal hanya 4. Eh, apa sih! 

Musim kemarau atau hujan, tampaknya kurang berlaku di sini. Jika di pulau Jawa, musim hujan akan hujan terus atau sebaliknya, di Balikpapan dan sekitarnya belum tentu. Bisa jadi karena kami dekat dengan garis khatulistiwa. Di saat seperti ini, kesulitan air akan sering terjadi. Ya, sudah sejak lama pasokan air PDAM selalu mendapatkan kendala. Debit waduk kurang, atau kebocoran-kebocoran di beberapa titik kerap jadi alasan. Kadang capek sendiri mikir, apalagi sih yang rusak. Ha-ha. 

Jika jalan-jalan ke sosmednya PDAM nih, warga kota Balikpapan sampai lelah berkeluh kesah. Misal bocor di titik A, pengumuman air akan mati dibagikan h-2, eh tapi air sudah berhenti mengalir h-5. Kalau daerah rumahnya dekat pipa induk, bisa jadi tidak sempat sampai terhenti, sudah mengalir lagi. Di beberapa kawasan malah, sudah berbulan-bulan tidak mengalir. Makanya hujan selalu jadi penolong untuk menyetok air.    

Saat aku kecil, mbah Min selalu bergadang untuk menunggu air mengalir. Dulu alirannya sangat kecil. Berbeda dengan sekarang, yang lumayan lebih deras. Hanya saja, dulu setiap malam selalu mengalir. Kalau sekarang, hmmmmmmmm. 

Tidak hanya warganya yang lelah, kadang petugasnya juga lelah menghadapi komplain dari warga. Apalagi admin sosmed juga manusia ya. Aku pernah melihat postingan mengeluh di akun resmi PDAM kotaku. Ya, kalau menurut pendapat pribadiku, hal tersebut tidak boleh ditampilkan di akun resmi. Apalagi itu opini pribadi petugas. 

Aku pernah diajak suami ke sebuah acara  dan bertemu admin sosmed PDAM. Terkadang aku pengin komplain langsung, tapi kan aku gak kenal ataupun akrab yaa. Ha-ha. 

“Dih, kalau aku yang jadi admin sosmed, gak sanggup deh. Pasti aku bakalan baper ketika banyak orang yang maki-maki,” kataku ke suami. 

“Bagus sadar ya. Jadi gak bakalan mengajukan diri jadi admin sosmed perusahan dan lainnya,” jawab suami sambil tertawa. 

Eh, tapi aku pernah jadi admin sosmed di akun pemerintahan kabupaten kok, beruntung saat itu warganya puas dan informatif. Jadi aku tidak perlu baper berkepanjangan. Kalau sekarang diminta lagi, tampaknya aku memilih untuk menyerah saja dulu. 

Tinggalkan komentar