Pinjam Ya!

“Ternyata jam yang rosegold itu mati lho,” kata ibuku. 

“Oh ya? Berarti pinjamin yang lain saja,” kataku ke ibu. 

“Gak mau. Anaknya maunya yang itu. Kata dia, cuma buat gaya-gayaan aja. Kalau mau liat jam tetap ke HP,” terang ibuku. 

Percakapanku dan ibu beberapa hari lalu sampai sekarang masih sering terngiang di kepala. Aku yang sejak kecil selalu memakai jam tangan, memang memanfaatkan sebagai mana mestinya. Sebagai petunjuk waktu. Apalagi aku yang sering mencatat kegiatan harianku, penanda waktu ini cukup penting. Meski tidak semua bisa berjalan sebagai mana mestinya, tapi semua bisa tertata. Jam sebagai aksesoris, jauh dari kamusku. Tapi itu aku ya. Orang lain belum tentu sama. Bukti kasusnya adalah orang terdekatku. 

Pinjam meminjam barang juga jadi bagian paling akhir buatku. Sejak dulu meminjam tidak pernah dibiasakan oleh ibu dan bapakku. “Kalau bisa beli, beli saja” pesan orangtuaku. 

Pesan yang singkat itu, ternyata membuatku berpikir lebih dalam. Kenapa tidak membiasakan untuk pinjam meminjam barang. Pertama, apakah barang itu akan kembali digunakan. Kalau memang hanya satu kali, oke boleh pinjam. Tapi kalau ada kemungkinan pinjam yang ke dua atau tiga kali, fix langsung beli. Poin kedua, apakah siap mengganti jika barang yang dipinjam rusak. Ketiga, apakah barang yang dipinjam masuk kategori barang berharga, bukan hanya nominal tapi juga sejarahnya. Kalau ternyata barang tersebut punya sejarah istimewa, tentu saja buatku itu menakutkan. Mengganti mungkin saja bisa kulakukan, tapi mengembalikan sejarahnya tentu aku tidak bisa. 

Makanya, meski tidak mempermasalahkan barangku dipinjam, aku terkadang masih sering merasa bingung jika ada yang meminjam barang berkali-kali. 

Hemat boleh, boleh banget dong. Mau bergaya, tentu boleh. Tapi kita juga harus ingat, bahwa hemat dan bergaya tetap bisa dilakukan dengan cara yang benar. Jangan sampai, barang yang dipinjam membuat kita bergaya dan berkelas ternyata hanya pinjaman. Apakah mau mencari pengakuan? Kalau ingin tampil kreatif dan inovatif, ya berarti kita harus bisa berkreasi dengan yang kita miliki kan. 

Tinggalkan komentar