“Ini makanan apa sih de? Buat diet?” tanya ibu sambil mengangkat bungkusan oatmeal di dapur.
“Oatmeal. Ya buat sarapan sih. Kalau buat diet, gak juga. Bapak dulu makan oatmeal bukan buat diet kan?” Aku balik bertanya pada ibu.
“Iya sih,” jawabnya sambil berlalu.
Seperti banyaknya artikel yang beredar, oatmeal punya banyak manfaat. Oatmeal merupakan salah satu sumber makanan yang bergizi baik dan memiliki efek kenyang lebih lama.
Oatmeal merupakan makanan tinggi serat yang memiliki banyak nutrisi penting. Seperti karbohidrat, protein, air, serat pangan, lemak, asam lemak tak jenuh, fosfor, kalium, magnesium, natrium, zat besi, zink, gula, vitamin E, vitamin B-6, dan Vitamin K.
Oatmeal kabarnya mampu menjaga berat badan agar tetap ideal, menjaga kadar kolesterol, antioksidan, menurunkan tekanan darah, melancarkan pencernaan dan mencerahkan kulit.
Buat ibu menyusui seperti aku, oatmeal yang enak bisa jadi salah satu ASI booster. Apalagi efek kenyang yang ditinggalkan lebih lama, aku jadi lebih santai. Nggak bentar-bentar ngunyah, hehe.
Dulu bapak hampir setiap hari sarapan dengan oatmeal. Percayalah, aku dulu salah satu orang yang eneg ngeliatnya. Oatmeal yang dinikmati bapak, dulu masuk kategori standar. Hanya dimasak kemudian diberi topping sekadarnya. Kalau mulai bosan, baru deh pakai lauk-pauk yang buat makan siang. Tapi bentuknya yang seperti bubur, malah kerap membuatku mual.
Sekitar 4 tahun lalu, saat aku mulai mengkonsumsi oatmeal dalam menu harianku, aku sempat jenuh. Yang terbayang saat itu, kasian amat bapak dulu. Makanan kayak gini enaknya di mana!
Namun, semua berubah saat aku mengetahui kalau oatmeal bisa dinikmati dengan cara yang berbeda. Yaitu didiamkan semalaman alias overnight oatmeal. Biasanya sih oatmeal, chia seed, direndam susu semalaman dan dimasukan ke dalam kulkas. Sayangnya cara ini juga beberapa kali membuatku bosan. Karena merk susu yang kupakai selalu berubah-ubah, tergantung ketersediaan di warung, ha-ha. Rasanya yang terkadang datar, juga kerap membuat bosan.
Eh tapi sebulan terakhir aku mengganti oatmeal dengan merek lain. Kali ini aku menikmati oats dari On The Grain. Sangat cocok dimakan saat sarapan atau snack setelah berolahraga. Diet friendly deh! Cara penyajiannya juga mudah, tinggal tuang susu dan didiamkan 15 menit atau semalaman di dalam kulkas. Jika ingin lebih manis, bisa ditambah madu atau pemanis pilihan. Ditambah topping buah dan yogurt juga makin oke. Tapi aku memilih tidak. Karena satu porsi sudah sangat mengenyangkan. Isinya juga bukan hanya oats saja, tapi ada biji labu, biji bunga matahari, chia seeds dan topping lainnya.
Ada beberapa pilihan rasa Choco Almond, Tiramisu Oreo, Lotus Biscoff, Fruit Vaganza, dan Matcha Oreo. Di official marketplacenya, On The Grain menyediakan pilihan paket instan yang tentu jauh lebih murah dibanding kita membeli satuan.
Makan oatspun lebih menyenangkan!