Si Putih (Unedited Version) – Tere Liye, Berkelana

Masih di serial petualangan dunia paralel. Namun kali ini menceritakan tentang si Putih. Bukan tentang Raib, Seli dan Ali. Apakah cerita tentang si Putih kucing kesayangan Raib? Entahlah. 

Cerita ini bermula di Klan Polaris. Hari itu, tanggal 1, minggu 1, bulan 1, tahun 1. Lah kok? Klan yang usianya jauh lebih tua ini, ternyata terjadi hal penting. Sampai-sampai penanggalan kalendernya harus tereset. 

Klan Polaris memiliki bentang alam yang indah. Hutan-hutan, lembah, gunung, padang rumput, danau, dan lautan. Semua kaya akan makhluk hidup. 

Penduduk kota Polaris mampu hidup berdampingan dengan keunikan klannya. Di kota, teknologinya maju. Terbaik di dunia paralel. Sayangnya sehebat apapun menjaga keseimbangan, ternyata tidak mampu menghindari yang namanya virus. 

Ketika virus menyerang, pandemi terjadi. Ilmuwan Klan Polaris mencoba bersiap dengan resiko terburuk. Klan Polaris dibagi menjadi dua. Dipisahkan dinding transparan menjulang hingga ke langit. Sama-sama indah dan modern. Hanya saja, satunya dibiarkan dltidaj berpenghuni. Teknologi lah yang merawat bagian kosong itu. 

Ketika pandemi melanda, banyak keluarga yang terpisah. N-ou salah satunya. Saat itu, ayah, ibu dan N-ou sudah siap untuk pindah ke balik dinding transparan. Mereka harus melewati beberapa pos pemeriksaan dulu. Kota saat itu sudah kacau balau. Banyak keluarga yang terinfeksi memaksa pindah. Namun tidak bisa. N-ou panik melihat kekacauan itu. Ia bertambah panik saat di pos pemeriksaan terakhir, gelang yang ia kenakan berubah menjadi merah. Padahal dinding transparan sudah akan menutup. Ayahnya memaksa N-ou untuk masuk, sayangnya petugas tidak mengijinkannya. N-ou malah dilempar begitu saja ke jalanan. 

Saat hujan turun, N-ou mulai mencari tempat untun berteduh. Ia menemukan sebuah apartemen yang mulai roboh. Di sana, ia mendengar suara kucing di balik reruntuhan. N-ou berusaha untuk membantu mengeluarkan si kucing. Setelah berhasil, N-ou malah jatuh pingsan. Si kucing tak mau tinggal diam. Ia mencarikan selimut untuk N-Ou. Semalam N-Ou demam tinggi. Keesokan harinya, saat sadar si kucing membawakannya sarapan. Sejak saat itu, N-Ou dan kucing yang dinamai si Putih bersahabat. Mereka mencari cara untuk menempuh dinding pembatas. Mulai putus asa, N-Ou dan si Putih malah berkelana menuju daerah timur. 

Mereka bertemu dengan lelaki tua dan berkelana bersama. N-Ou akhirnya baru mengetahui kalau ia memiliki kekuatan pengendali hewan. Itulah sebabnya, sejak kecil ia memahami dan bisa memerintah para hewan. 

Pengalaman demi pengalaman menemani mereka bertiga. Sampai di akhir cerita, N-Ou berhasil membuka dinding pembatas. Namun, N-Ou, Si Putih dan Pak Tua harus terpisah. 

Huh! 

Judul : Si Putih (Unedited Version)

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : Tere Liye

Diterbitkan Tanggal 14 Oktober 2020

Halaman : 747

Genre : Fiksi Dewasa Muda/ Aksi & Petualangan/ Umum

Tinggalkan komentar