Belanja Buku di Aplikasi Gramedia

Saat ini tidak ada lagi alasan susah berbelanja. Semua bisa kita dapatkan secara daring. Err, kecuali gak ada dananya sih! *salim* . Apapun kebutuhannya, coba deh cari di marketplace, aku hampir yakin pasti ada. Meski tidak semua orang nyaman, tapi banyak orang yang terbantu dengan belanja online. Aku salah satunya. 

Belanja daring yang paling aku suka adalah berbelanja bulu. Tapi perasaan bahagianya memang lebih besar ketika berbelanja buku langsung sih. Menyentuh dan mencium aroma kertas baru itu tidak ada yang mengalahkan. Belum lagi membaca sinopsis satu-satu buku yang ingin dibeli. 

Selain nama penulisnya, aku selalu melihat cover bukunya. Kalau menarik perhatianku, pasti akan masuk ke keranjang belanja. 

Di Balikpapan, toko buku yang menjual buku-buku fiksi hanya ada di Gramedia. Saat ini ada dua Gramedia yang bisa dikunjungi. Satu di Plaza Balikpapan, yang mana Gramedia pertama ada di sini. Isinya sangat lengkap. Tidak hanya buku tapi juga banyak keperluan sekolah, alat musik dan olahraga bisa kita dapatkan. Sayangnya di Plaza Balikpapan ukurannya sedikit mengecil dibanding waktu kunjungan belasan tahun lalu. 

Nah, belum lama ini di Jl. MT Haryono, Ex Loka Balikpapan berdiri Gramedia. Ukuran gedung sangat-sangat luas. Susunan buku juga masih tertata rapi dan longgar. Kira-kira kalau seharian numpang baca di sana boleh gak ya? 

Sayangnya, kunjungan ke Gramedia secara langsung tidak bisa sering aku lakukan. Selain waktu, aku juga menghindari pembelian barang anak-anak yang lebih sering karena lapar mata. Kan bisa dilarang! Iya emang bisa. Tapi kalau bisa menghindar, aku pilih menghindar dulu deh. 

Makanya aku sangat terbantu dengan aplikasi belanja Gramedia. Di aplikasi ini terdapat berbagai macam pilihan buku yang tersedia. Aplikasi Gramedia juga bisa diakses melalui website gramedia.com. Akun tersebut juga bisa terhubung dengan MyValue Poin. 

Saat membeli buku, kita juga bisa memilih jenis cover yang kita inginkan. Apakah buku dengan soft cover atau hard cover. Setelah itu, kita bisa memilih ingin mendapatkan buku dengan cara dikirim melalui ekspedisi atau mengambil langsung di toko buku Gramedia terdekat. Prosesnya sama saja dengan belanja online lainnya. Namun, pilihan pengiriman ekspedisi di kotaku hanya menggunakan POS Indonesia. 

Yang membuatku gemas tapi gak kesal-kesal amat nih, dua kali membeli buku dan dikirim melalui POS, paketanku selalu nyasar ke Samarinda. Dan keterangan yang diberikan alamat tidak diketahui. Ya gak tahu, wong beda kota! Jadi paket yang harusnya sampai dalam sehari, jadi molor dua sampai tiga hari. Ini merupakan kejadian yang kedua kalinya. 

Di kejadian pertama, aku sempat menanyakan ke cs, kenapa paketku malah ada di kota tetangga. Tapi saat aku menunggu antrian, aku sambil mengecek status paketnya, ternyata sudah ada di Balikpapan dan sedang dibawa kurir. Ketika paketnya datang, aku langsung memastikan apakah alamat yang kutulis di aplikasi salah. Ternyata sudah sesuai dengan alamatku kok. 

Sampai tulisan ini aku terbitkan, status paket sudah kembali ke Balikpapan. Hanya saja keterangannya kembali seperti sebelumnya. Alamat tidak ditemukan. Ha-ha. 

Bisa jadi karena mendekati Lebaran, banyak ekspedisi yang mulai overload. By the way, POS adalah ekspedisi yang kukenal pertama kali. Sejak aku memiliki sahabat pena sampai kirim-kiriman barang jualan gantungan kunci saat SMA. Tapi, ya gitu deh. Semoga POS makin baik dan bisa bersaing dengan ekspedisi-ekspedisi lainnya. 

Tinggalkan komentar