Apakah Anda pernah berkemah?
Berkemah adalah sebuah kegiatan yang terlihat seru dan menyenangkan. Setidaknya itulah gambaran yang ada di otakku. Aku melihat pengalaman berkemah saat masih sangat kecil. Mungkin usiaku saat itu masih 5-6 tahun. Kedua kakakku adalah anggota pramuka yang sangat aktif. Keduanya memiliki selempang dengan pangkat pramuka yang sangat banyak.
Dulu kami memiliki sebuah tenda yang lumayan besar. Tenda itu cukup berjasa karena dipakai bergantian kakak pertama dan kedua. Sayangnya di suatu malam perkemahan, tenda itu terbakar. Bapak tidak membelikan tenda baru untuk keduanya. Entah. Mungkin karena buka. Kebutuhan mendesak. Toh anak-anak pramuka, yang aku tahu, selalu punya cara untuk berkemah. Mereka sudah terlatih untuk mengandalkan alam dan ketersedian yang ada.
Berbeda dengan kedua kakak, aku tidak diizinkan untuk berkemah. Meski menginapnya di dalam kelas, di sekolah. Untungnya, dulu tidak ada kewajiban untuk berkemah di kegiatan pramuka. Jadi ketika teman-teman pramukaku berkemah, aku tentu saja tidur nyenyak di kasur yang empuk di rumah. Ha-ha.
Tapi ternyata tidak pernah mengikuti kegiatan berkemah membuatku agak sedikit kesulitan saat beranjak dewasa. Terutama saat kegiatan Pekan Baru Antar Mahasiswa(eh bener gak sih, kok lupa) saat berkuliah dulu. Kami mahasiswa baru, terutama, diwajibkan untuk ikut berkemah selama tiga hari. Doh! Aku yang tidak pernah tidur bukan di rumah, cukup panik. Belum lagi barang bawaan yang harus dibawa. Aku tidak tahu, mana yang tidak penting, penting, penting sekali. Tapi yang ada dibayanganku adalah aku menggunakan tas carrier. Tampak keren sekali ya. Rasanya mimpi kecilku untuk kemping di hutan terpenuhi lewat kegiatan ini. Ha-ha.
Ada banyak kegiatan yang sebenarnya menyenangkan. Tapi sebagai manusia introvert, kegiatan di alam beramai-ramai ini tidak cocok untukku. Kegiatan di alamnya oke. Tapi bersama ratusan orang, jujur saja bikin keder.
Pengalaman berkemah berikutnya aku lakukan bersama anak-anak. Yes! Saat hamil anak ketiga, suami tiba-tiba mengajak kami semua berkemah di tepi pantai. Sebenarnya ada pilihan villa, tapi kan kami pengin terlihat membumi, jadi berkemah di tenda adalah pilihan utamanya.
Tentu saja, ini pengalaman yang menyenangkan buat Cinta dan Rangga (yang kayaknya mulai lupa). Cinta sampai sekarang masih sering menanyakan, kapan lagi kami punya kesempatan untuk berkemah di pantai.
Pengalaman berkemah yang kedua, tentu lebih menyenangkan. Karena meski tidur di dalam tenda, kami tetap menggunakan tempat tidur yang empuk dan hawa yang sejuk. Tidak hanya itu akses ke toiletnya juga bersih dan mudah.
Jika diajak untuk kembali berkemah, aku masih ingin mewujudkan mimpi kecilku, berkemah di hutan. Lah kan sudah? Iya, tapi kali ini dengan fasilitas yang terkini. He-he.
