Kamu pilih yang mana, pantai atau gunung? Hmmm. Pertanyaannya tidak sulit sebenarnya, tapi agak bingung mau jawabnya. Ha-ha.
Untuk diketahui, Balikpapan yang terkenal dengan sebutan kota Minyak ini berada di pinggir pantai. Maka, tentu saja kami warganya dengan mudah menemukan pantai. Kami tidak perlu pergi terlalu jauh, untuk menikmati pantai di Balikpapan. Yang namanya kawasan di tepi pantai, pasti panas ya. Ditambah lagi nih, Balikpapan juga agak dekat dengan garis khatulistiwa. Jadi soal suhu, wuih kombo deh. Dan entah mengapa, rasa panas yang dihasilkan itu terasa lengket di kulit. Kalau kata orang-orang zaman dulu, ini karena ada kilang minyak. Makanya suhunya bakal jadi triple. 🥵🥵🥵🥵

Gak tau deh, beneran atau gak. Karena beberapa kali keluar kota yang ada pantainya, aku gak merasakan panas, gerah dan lengket seperti di Balikpapan.
Kelebihan Kota Beriman ini ada banyak gunung. Buanyaaaaaaaak bangeeeeeet. Ada gunung empat, gunung satu, gunung bugis, gunung komendur, gunung bakaran, gunung sari, gunung samarinda, gunung tembak (eh ini masih Balikpapan gak sih) dan masih banyak lagi. Sayangnya bukan gunung yang bisa didaki anak-anak gunung. Gunung di sini adalah nama sebuah kawasan. Mentok-mentok nih, perbukitan yang sering dijadikan trek untuk jalan-jalan sekaligus olahraga. Hutan, bukit dan pantai adalah salah satu kombinasi alam yang mudah sekali ditemukan di Balikpapan.
Saat aku kecil, pantai adalah destinasi favorit ~atau terpaksa dikunjungi~ saat hari libur. Mall dikunjungi saat ada yang mau dibeli. Taman? Duh, dulu sih masih minim taman. Saat menuju pantai, Bapak selalu sengaja melewati Jalan Yos Sudarso atau yang dikenal dengan Jalan Minyak. Di satu sisi berdiri megah Kilang Minyak Pertamina yang bersebelahan dengan pantai. Sedangkan di sisi seberangnya, terdapat Hutan yang masih sangat lebat. Percaya deh, nggak ada yang mau masuk hutan itu, kalau bukan karena pekerjaan. Ketika melewati jalan itu, aku selalu berandai-andai sedang mendaki dan camping. Tampaknya seru!
Aku suka pantai, tapi tidak dengan suhu udara saat di pantai. Sekarang kalau diajak ke pantai, maunya berteduh aja. Bukan karena sayang penggunaan skincare lho ya, tapi tidak tahan dengan rasa gerahnya.
Mau bilang suka gunung karena kemungkinan suhu udaranya yang dingin, juga tidak mungkin. Kan aku belum pernah naik gunung yang sesungguhnya. Dan dari beberapa postingan teman-teman yang hobi naik gunung, mereka harus berlelah-lelah dulu sebelum menikmati keindahan di atas gunung. Ditambah lagi resiko-resiko naik gunung juga ada kan.
Bagaimana dengan anak-anak? Saat ini kesukaan mereka karena kondisi. Tentu saja pantai. Ha-ha. Kayaknya hampir jarang aku menemukan anak-anak yang tidak menyukai bermain di pantai. Apalagi nih, pantai memberikan banyak sekali aktivitas dan simulasi yang menyenangkan untuk mereka.
Jadi mau pantai ataupun gunung, keduanya sama-sama alam yang indah dan menyenangkan. Semoga ketiga anakku nanti, bisa merasakan keseruan beraktivitas di gunung yang sesungguhnya.