Read Aloud, Membaca Nyaring Adalah Kegiatan yang Menyenangkan

Read aloud merupakan salah satu metode membacakan buku untuk anak. Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook. Read Aloud sebaiknya dimulai sejak dini. Bahkan sejak usia kehamilan. Semakin dini buku dikenalkan, maka hasilnya akan semakin optimal dalam upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku. Ini menciptakan pengetahuan dasar bagi si anak untuk membangun kosakata. 

Gemar membaca adalah salah satu cita-cita yang ingin kuwariskan ke anak-anak. Aku khawatir hobi membaca itu berhenti di aku saja. 

Alhamdulillah tiga hari ini, aku bisa mengikuti Training of Trainers Read Aloud yang diadakan secara daring. Pembicaranya adalah ibu Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs yang juga seorang penulis dan Satgas Kemendikbud Ristek RI. 

Pesertanya tidak hanya dari kota Balikpapan. Tapi juga dari Tangerang, Yogyakarta, Medan dan Bogor. Agak terkejut tapi juga tidak eh gimana sih! Peserta paling banyak dari kota Balikpapan. Seharusnya wajar ya, karena panitia penyelenggaranya dari Balikpapan. Aku bahagia sekali bisa berkesempatan mengikuti Training of Trainer  kali ini. 

Di dalam kelas ini tidak hanya akan belajar mengenai Teknik Read Aloud, tapi juga filosofi mendasar betapa pentingnya kegiatan literasi. Tentu saja, tantangan dan tips dan triknya juga diberikan. Harapannya kita para orang tua bisa menjadikan read aloud sebagai bekal dalam membersamai anak. 

Di hari pertama ini kami diajak untuk membedah buku Jim Trelese, The Read Aloud Handbook dan Buku Ibu Roosie Setiawan, Membacakan Nyaring. Supaya apa? Supaya kami lebih memahami secara mendasar bagaimana membaca nyaring.

Berlanjut di hari kedua, aku semakin menyadari ada banyak hal mengenai membaca nyaring yang tidak aku ketahui. Apalagi saat bu Roosie berkata “Tidak hanya membaca, tapi mau membaca dan gemar membaca”. Di. Hari kedua ini para peserta diberi penjelasan tahapan-tahapan Read Aloud. 

Read Aloud ternyata tidak harus menggunakan perubahan intonasi ataupun suara. Dan dengan Read Aloud kita bisa membangun kekompakan yang lebih erat antar anggota keluarga. Merangsang keingintahuan anak mengenai buku dan literasi. 

Metode membaca nyaring memang terbilang sederhana, orang tua cukup membacakan minimal satu cerita setiap hari dengan artikulasi dan intonasi yang jelas, sehingga anak bisa tepat memahami arti kata-kata tersebut. 

Di hari ketiga para peserta diberi kesempatan untuk praktek langsung membaca nyaring. Seru sekali! Aku yang mendengar teman-teman membaca nyaring sangat menikmatinya. Setiap peserta yang praktek akan diberi koreksi langsung oleh Bu Roosie. Ini tentu saja membantu peserta lain yang belum praktek. 

Mengikuti Training of Trainers Read Aloud ini sangat menyenangkan. Meski fokus belajarku di kegiatan ini tidak seratus persen, aku berharap bisa mengikuti kegiatan-kegiatan Read Aloud lainnya.  

Tinggalkan komentar