
Jumat, 28 Juni 2024
Tantangan Zona 2 hari ke 2
Hari ini sungguh berbeda dari kemarin-kemarin. Emoticon yang cocok untuk hari ini menurutku adalah ☺️.
Hariku rasanya ringan sekali. Kenapa? Karena kali ini aku punya waktu ngobrol berduaan dengan mama mertua. Hal yang jarang sekali terjadi. Karena setiap aku berkunjung ke rumah mama di Samarinda, selalu dikelilingi bocah-bocah. Bukan hanya anak-anakku, tapi juga keponakanku. Jadi ngobrolnya minim efektif. Ha-ha.
Pernah mendengar cerita menantu versus mertua kan? Aku juga sering mendengarnya. Bahkan tidak sekali dua kali beberapa mertua menceritakan kelakuan menantunya dan sebaliknya. Beberapa memang karena pengasuhan yang tidak selesai. Tapi ada juga yang saling bertingkah. Ini sih dua-duanya yang tidak selesai. 😅
Dulu saat awal-awal menikah, aku sering sekali mengirimkan pesan ke mama. Tapi mama tidak pernah membalas pesanku. Baper? Alhamdulillah gak 😆. Karena biasanya chatku memang bukan ajakan ngobrol. Tapi seperti pemberitahuan. Misal perkembangan cucu-cucunya di Balikpapan. Aku malah lupa, kapan berhenti mengirimkan mama pesan. Karena kunjungan ke Samarinda jauh lebih sering dari yang kubayangkan.
Alhamdulillahnya, sejak awal aku cepat menyadari. Mama bukan orang yang suka diajak berkirim pesan. Mama lebih suka ngobrol via suara. Kebalikan denganku. Lebih memilih untuk chat saja daripada ngobrol lewat telpon. Jadi, kami ngobrol yang memang saat bertemu saja. Kalaupun ngobrol lewat telpon, pasti awalnya sedang ngobrol dengan suami. Ini kalau ada ada drama, entah bagaimana akhirnya. Semoga tidak pernah terjadi 🤲🏻.
Hari ini setelah turun dari pesawat, kami memutuskan untuk mampir di sebuah tenant. Suami harus meeting. Maka kami yang lain menunggu sambil mencari kesibukan. Anak-anak tentu saja meminta untuk bermain. Hampir semua permainan mereka coba.
Sampailah pada kondisi aku menemani mama berduaan. Anak-anak bersama ibuku. Dengan duduk berhadap-hadapan kami ngobrol sambil mencicipi makanan yang kami pesan. Aku mulai menanyakan bagaimana kondisi mama selama ini dan apa saja yang dilakukan. Tidak perlu mencari-cari cara, mama mengalirkan cerita demi cerita. Seluruh isi unek-unek di hati disampaikan. Bahkan, mama juga menceritakan pengalaman-pengalamannya yang menurutku cukup seru. Aku mendengarkan dengan seksama. Hari ini aku merasa obrolan dengan mertua adalah obrolan yang efektif. Meski feedback yang kuberikan hanyalah mendengarkan dengan seksama tanpa memotongnya sama sekali.
Aku tahu pasti, mama hanya butuh didengarkan. Yakin bukan nasihat? Ya tentu saja bukan. He-he. Dari cerita-cerita mama, aku pun mendapatkan ilmu dan hikmah, bagaimana yang seharusnya aku lakukan dan jika suatu hari nanti aku di posisi seperti mama, aku sudah punya gambaran. Menjadi mertua bisa jadi tidak mudah. Namun, aku perlu mempersiapkan diri.