Pengalaman Pertama Menggunakan Onyx Boox Go Color 7

Tiga bulan menggunakan Onyx Boox Poke 5 ternyata tidak membuatku move on dari Kindle. Padahal si Poke 5 ini, lebih banyak kugunakan karena membeli dan membaca buku via Gramedia Digital. 

Iseng-iseng aku memajang Onyx Boox Poke 5 milikku di toko orange. Kalau ada yang beli, aku berencana untuk menggantinya dengan Onyx Boox seri lain. Lah kok Onyx lagi? Karena aku malas mencari merk lain. Khawatir tidak siap dengan perbedaannya. He-he. 

Pilihan sempat jatuh pada Onyx Boox Palma. Hanya saja, aku masih belum memutuskan secara bulat. Alasan pertama karena ukuran Palma yang sebesar handphone. Sebenarnya ini sangat menguntungkan ya. Tas kecilpun akan masuk dan genggam able. Tapi aku takut kalau anak-anak mengira aku sedang main handphone. 

Tiba-tiba, muncul di katalog toko orange tablet dari Onyx Boox, dengan variasi harga 8 – 10 jutaan. Hmmm, lucu juga nih kalau e-readernya berwarna. Harganya tentu saja jauh lebih mahal dari pada menggunakan e-reader yang hanya berwarna hitam putih. Onyx Boox Go Color 7 menarik perhatianku. Harganya lumayan menguras isi tabungan sih, tapi alhamdulillah Onyx Boox Poke 5 cepat terjual. Jadi biaya yang kukeluarkan masih tertutupi. He-he. 

Di dalam box Onyx Boox Go Color 7 ini terdapat kabel USB-C dan Flip Case. Untuk flip casenya kita tidak perlu mencari-cari lagi. Hanya saja aku tidak melihat pelindung layar di etalase tokonya, 

Go Color 7 ini memiliki layar sebesar 7 inch dengan Kaleido 3 (4,096 colors) Carta 1200 glass screen with flat cover-lens. Untuk resolusiya adalah  1680 x 1264 (B/W 300 ppi, Color 150 ppi dan color: 1240 x 930 (150 ppi). CPU: 2.4Ghz Octa-core, RAM: 4GB (LPDDR4X), ROM: 64GB (UFS2.2), Connectivity: Wi-Fi (2.4GHz + 5GHz) + BT 5.0, Front Light with CTM (Warm and Cold), G-sensor for Auto Rotation. 

Sedangkan OS yang digunakan adalah Android 12. Apakah untuk kelas android series ini ketinggalan? Karena bukan pengguna Android, jujur aku tidak tahu. He-he. Namun, karena penggunaan utama ereader ini untuk membaca, aku tidak merasa masalah. Format document yang bisa dibaca adalah  PDF, CAJ, DJVU, CBR, CBZ, EPUB, AZW3, MOBI, TXT, DOC, DOCX, FB2, CHM, RTF, HTML, ZIP, PRC, PPT, PPTX, EPUB3, Image Formats: PNG, JPG, BMP, TIFF, Audio Formats: WAV, MP3 serta supports 3rd-party apps. 

Layar Lebih Sensitif. 

Dibandingkan dengan Poke 5 yang kugunakan sebelumnya, Go Color 7 jauh lebih sensitif. Saat membalik halamannya, aku merasa jauh lebih cepat. Hampir seperti membalik halaman di Kindle. Ya meski, soal membalik balik halaman, aku merasa Kindle masih lebih baik. 

Tombol Suara 

Di bagian sisi kanan depan, terdapat tombol suara yang bisa digunakan untuk menaik turunkan volume atau membalik halaman. Ada pengaturan yang harus dilakukan. Hanya saja, aku baru bisa membalikkan halaman saat membaca buku dengan Play Book. Saat menggunakan Manga Reader atau Gramedia Digital, hanya berfungsi sebagai tombol volume. 

Oh iya, sampai saat ini aku tidak pernah mencoba menggunakan suaranya. 

Seperti kebanyakan gadget saat ini, yang digunakan adalah USB-C Port (Supports OTG or use as an audio jack). Terdapat juga microSD Card Slot, Built-in Speaker, Built-in Microphone, Battery: 2,300mAh Li-ion Polymer

Pembelian Onyx Boox ini aku lakukan di YUTmart, salah satu toko resmi yang menjual Onyx. Ada garansi 1 tahun. Namun perlu diperhatikan bahwa sama halnya dengan perangkat mobile yang lainnya, garansi tidak termasuk pada layar dan kerusakan akibat kelalaian. 

Secara keseluruhan, aku sangat menyukai Onyx Boox Go Color 7 ini. Aku juga lebih banyak membaca buku-buku lain seperti comic yang berwarna. Ukurannya juga ringan dan sensitif layarnya sangat baik. 

Tinggalkan komentar