Nostalgia

Apa yang membuat Anda bernostalgia?

Nostalgia. Sebuah kata yang kalau dipikir-pikir, terasa umurnya sudah mulai menua ya. Tapi memang tidak selalu sih. Karena saat remaja pun, aku juga suka bernostalgia. Tentang apa? Tentang kebersamaanku dengan bapak. Mungkin karena saat kecil aku punya banyak sekali waktu berduaan dengan bapak. Sebaliknya saat beranjak remaja, ada banyak keterbatasan. 

Aku juga terlatih untuk bersikap maskulin. Hal ini sering menjadikan aku anak yang tidak mau dibantu atau merasa tidak butuh bantuan. Dan sebagai anak remaja, tentu saja gejolak jiwa mudaku banyak bertanya-tanya dan ingin berontak. Namun, aku adalah anak yang penurut. Lebih baik memendam banyak pertanyaan daripada melontarkannya pada ibu atau bapak. Karena ada dua kemungkinan jawaban yang akan aku dapat. Jawaban yang tidak jelas atau kalimat “anak kecil tidak perlu tau!” Ha-ha. 

Makanya kalau Cinta banyak bertanya, aku sering kali terpancing ingin berkata “iiihh, cerewet banget sih!”. Alhamdulillah saat waras, maka aku akan memberikan jawaban sesuai dengan fakta, baik itu jawaban yang aku tahu atau tidak. 

Nah, kalau soal nostalgia, aku akan mudah terpancing saat berada di suasana yan tenang dengan pemandangan yang penuh nuansa hijau. Apalagi kalau ada kicauan merdu dari burung-burung. Duhhhhh! Rasanya aku akan bisa berdiam diri cukup lama untuk menikmatinya. 

Makanya, saat mengantar Rangga sekolah, aku selalu menyempatkan diri untuk menikmati sejenak udara segar dan hembusan angin di lingkungan sekolah. Tentu saja ini sangat mendukung. Apalagi belasan tahun aku memang tinggal di kawasan yang sama. Rasanya memang kembali ke masa lalu. 

Saat ini aku belum menemukan ritme yang pas membagi waktu dengan masing-masing anak. Jika minggu ini bisa, minggu depan belum tentu. Padahal aku ingin sekali memberikan kenangan yang menyenangkan bersama anak-anak. Seperti halnya kenangan yang selalu muncul bersama bapak. 

Makanya saat memiliki cukup waktu untuk berduaan. Aku berusaha untuk mengajak Cinta atau Rangga berduaan. Harapannya kami bisa ngobrol lebih dekat tanpa terganggu saudaranya yang lain. 

Tinggalkan komentar