“De, ibu tuh sering ngerasa pusing kalau kelamaan pakai kacamata. Ukurannya berubah atau framenya ya yang berat?” tanya ibuku suatu siang.
“Bisa dua-duanya. Bukannya periksa kacamata sudah lama ya,” kataku.
“Kalau di RS iya. Sama kamu dulu. Tapi di optik, tiga bulan lalu,” jawab ibuku.
“Di optik gk bisa jadi patokan sih. Karena petugasnya juga gak kasih jeda, antara kita habis periksa dengan alat dan tidak. Inget gk, masa riska pernah dicek matanya plus. Makanya waktu itu Rea sampe pastikan lagi. Masa iya, diusia yang masih kinyis-kinyis (halah) ini malah sudah plus,” jawabku.
Lanjutkan membaca “Minus Mata Hilang, Kok Bisa?”