Semangat Berolahraga yang Menular

Senang sekali rasanya melihat banyak teman di dunia maya yang sering posting kegiatan olahraganya. Baik saat berolahraga di rumah ataupun di studio olahraga. 

Tapi, jujur saja aku sangat iri dengan teman-teman yang bisa olahraga di tempat gym. Alhamdulillah, meski tidak bisa berolahraga di tempat gym, aku masih tetap bisa berolahraga di rumah. 

Aku mulai mencintai olahraga sejak 5 tahun lalu. Seperti kebanyakan orang, aku mulai olahraga karena putus asa dengan berat badan yang tidak kunjung turun setelah setahun bersalin. Hanya mengandalkan menyusui dan aktivitas fisik, ternyata tidak menjamin berat badan kembali sesuai dengan index masa tubuh. 

Usia yang sudah di angka 30, sangat mempengaruhi. Saat anak masih satu dan usia masih di bawah 30, berat badan sangat mudah kembali normal. Tapi tidak saat usia di angka 30an. 

Namun aku sekarang aku menyadari bahwa olahraga tidak melulu soal ingin turun berat badan. Aku saat di anak kedua, tujuan utama berolahraga memang menurunkan berat badan. Olahraga tanpa ada waktu istrihat dan pola makan yang sedikit teratur, ternyata membuat berat badan turun cukup membuatku bahagia. Berat badan turun 15 kg, dalam waktu 8 bulan. Sayangnya aku melupakan sesuatu, yang akhirnya baru aku sadari sekarang. 

Berat badan yang turun dengan cepat, ternyata tidak baik. Apalagi olahraga yang tidak memberikan jeda istirahat untuk otot. Saat menerapkan pola olahraga yang seperti itu, setiap bulan aku pasti jatuh sakit. Saat sakit, aku akan berhenti olahraga selama seminggu. Saat sembuh, aku kembali menggenjot diri untuk berolahraga. Begitu seterusnya, sampai aku memutuskan kembali hamil anak ketiga. 

Awalnya aku tidak merasa aneh sama sekali dengan pola tersebut. Karena saat masih hanya mengurus 1 anak, hampir setiap bulan aku pasti jatuh sakit. Aku kira, tubuhku hanya butuh pijat. Makanya ketika pola sakit ini berlanjut di anak kedua, aku merasa tidak ada yang aneh. 

Tenyata setelah melahirkan anak ketiga, sangat berbeda. Goal olahraga yang dulu ingin turun berat badan, kali ini ingin bugar. Pokoknya berolahraga supaya aku bisa bersemangat menjalani hari dan punya waktu untuk diriku sendiri, meski berada di rumah. 

Yang tadinya tidak punya pola istirahat dalam berolahraga aku memutuskan untuk rutin mengikuti member olahraga secara online. Sehingga aku memiliki pola olahraga yang tertib. 

Alhamdulillah, atas izin Allah aku tidak merasakan pola sakit seperti dahulu. Pijat masih rutin aku lakukan, bukan karena badan pegal-pegal. Tapi karena ingin me time. Dan meski berat badan tidak turun drastis seperti sebelumnya, lingkar beberapa bagian tubuh berkurang. 

Sudah puas? Tentu saja belum. Aku masih ingin memperbaiki pola makanku. 

Jadi kalau semangat mulai menurun, lihat saja postingan di dunia maya. Kalau iri atau kesal, eits jangan dibiarkan berlarut. Coba katakan ke diri sendiri “Iri sama postingan orang yang berolahraga? Ayo gerak! Rebahan gak bikin perubahan apa-apa!”

Tinggalkan komentar