Menu Lebaran

Opor ayam, rendang, ketupat, soto dan masih banyak lagi menu andalan yang disajikan setiap keluarga saat hari lebaran. Biasanya menu yang dipilih, identik dengan suku atau asal daerah si pemilik rumah. Dari sekian banyak menu tersebut, di rumahku selalu tersedia menu soto banjar dan ayam kari. 

Soto banjar ala ibuku, tentu tidak seautentik soto banjar yang asli. Sudah banyak sekali modifikasi rasa dan bahan yang ibu lakukan. Dan karena hal tersebut dilakukan puluhan tahun, aku sudah terbiasa. Malahan, suamiku yang baru menikmati soto ibu 10 tahun belakangan ini juga jauh lebih menyukai soto banjar buatan ibu dari pada soto banjar yang pernah kami makan di Banjarmasin beberapa tahun lalu. 

Sedangkan menu kari ayam sebenarnya terpaksa ibu buat. Ha-ha. Iya, terpaksa. Karena saat kami masih tinggal di rumah dinas, ibu selalu memesan roti maryam untuk menu lebarannya. Dan roti canai ini, biasa dinikmati dengan ayam kari atau daging rendang. Setelah kami tidak tinggal di perumahan, mbakku yang berjualan roti canai, malah selalu menjadikan roti canai buatannya sebagai menu di rumah ibu. 

“Bentuknya boleh jelek, tapi rasanya tetap sama,” kata mbakku setiap memberikan berpack-pack roti canai buatannya. Ya, roti canai yang dia bagikan ke keluarga adalah roti canai yang secara bentuk tidak cantik. Makanya terkadang saat menikmati roti canai di beberapa rumah, aku selalu tertarik dengan bentuknya. Eh, saat dinikmati ternyata kurang memuaskan. **tetap dikunyah dan ditelan* 

Lucunya bertahun-tahun menikmati menu roti canai, aku tidak pernah bosan. Setiap datang berkunjung dan ada menu roti canai, maka menu itulah yang akan tersaji di piringku. Padahal di rumah, aku juga selalu sarapan dengan roti canai buatan mbakku. 

Tanteku yang tinggal bersebelahan rumah, dua tahun ini memilih menu soto pacitan sebagai sajian lebaran. Padahal tante berasal dari Blora dan pamanku asli Balikpapan tapi keturunan Ponorogo. Menu ini dijadikan andalan karena menurut tanteku, proses masaknya yang sederhana tapi tetap nikmat. Apalagi hampir semua rumah yang ia kunjungi selalu menyediakan opor. 

“Lama-lama eneg juga. Jadi di rumah harus yang segar, biar gak makin eneg,” jawab tanteku. 

Jadi menu apa saja yang sudah dinikmati saat lebaran ini?  

Tinggalkan komentar