Siap-Siap

Jalan jalan

“Jadi jalan gak nih?” tanyaku pada suami.

“Lihat saja nanti,” jawab suami singkat.

“Errrr, sayang jangan lihat saja nanti. Ini memengaruhi persiapan mental dan bawaan nih. Kalau gk jadi, gk siap-siap. Terus kalau tiba-tiba jadi nanti malah gak mood. Tapi kalau jadi, sudah siap-siap, terus gak jadi, malah gak apa-apa,” jawabku panjang kali lebar kali tinggi.

“Ya udah, disiapin aja barangnya,” jawab suami.

Memiliki istri yang intvovert dan selalu berusaha menyiapkan diri, memang tidak mudah. Bertolak belakang dengan suami yang santai.

Lanjutkan membaca “Siap-Siap”

Pancake Oatmeal

Seminggu lalu, Cikgu Elok, yang mengasuh grup Latbar Virtual memberikan challange ke kami para peserta. Dengan bahan dasar telur kami diminta mengirimkan resep dan foto masakan. Bisa berupa appetizer, main course, snack, ataupun dessert.

Hmm, ini menantang ya. Buat aku yang selalu menyajikan makanan dengan menu-menu aman. Lah, yang masak nenek. Hueheheh. Kami cukup riuh di grup, karena tiba-tiba bingung ingin berbagi resep apa. “Buat yang simple-simple juga gak apa-apa. Kan kita gak tau, kalau ternyata ada yang terbantu dengan resep simple kita itu,” kata mbak Elok.

Lanjutkan membaca “Pancake Oatmeal”

Apa yang Berubah?

Semenjak menjadi seorang istri dan ibu, perubahan apa yang terlihat sangat jelas? Atau perubahan apa, yang paling kamu sadari? Sadar sendiri, bukan diberi tahu orang lain. Perubahan yang bukan membawa kekecewaan atau kebaikan. Peruabahan yang sebenarnya tidak berpengaruh besar. Tapi sangat mencolok perubahannya.                       

Mungkin ada banyak sekali. Tapi perubahan yang paling aku sadari adalah cara aku membawa kendaraan. Baik itu motor ataupun mobil.

Lanjutkan membaca “Apa yang Berubah?”

Pertisipasi Cinta – Rangga di BIAN

BIAN atau Bulan Imunisasi Anak Nasional, saat ini terus digalakkan pemerintah. Ini dilakukan lantaran cakupan imunisasi anak saat pandemi menurun. Ini tentu wajar, mengingat saat pandemi sedang tinggi-tingginya, banyak orang tua yang berusaha untuk menyelesaikan imunisasi anak-anaknya. Tapi banyak hal yang menghalangi. Nah, saat BIAN inilah kita sebagai orang tua diberi kemudahan dalam imunisasi.

Lanjutkan membaca “Pertisipasi Cinta – Rangga di BIAN”

Vakum Cleaner

Pekerjaan rumah apa yang tampaknya lebih sering dilakukan dibanding yang lain? Semua pekerjaan rumah memang tidak ada habisnya. Selalu berulang-ulang dilakukan. Layaknya film sinetron yang banyak penggemarnya. harus diiperpanjang terus. Ha-ha.
Tapi menurutku, ada satu yang diulangi tidak hanya setiap hari. Tapi mungkin juga setiap jam. Yaitu menyapu dan. Mengepel lantai. Mainan yang berserakan, makanan yang tumpah, dan masih banyak lagi aktivitas yang mengharuskan dilakukan di lantai. Selalu bersih, mungkin tidak ya. tapi minimal tidak ada lagi mainan atau sisa makanan yang terinjak-injak.
Rumahku yang tidak terlalu besar, memudahkan menyapu lantai. Tapi untuk mengepel, aku biasa memilih saat anak-anak tidur di malam hari. Atau pagi sebelum mereka bangun.
Setiap hari di pel pun, kadang masih lengket ya. Ha-ha
Beberapa kali. Aku melihat postingan teman-teman atau influenser yang menggunakan alat pel yang juga bisa menyapu. Bentuknya bulat. Kelebihannya. Tentu banyak ya. Alat tersebut bisa menyapu dan mengepel dalam satu waktu dengan tenaga mesin. Kita, tinggal ongkang-ongkang kaki saja.
Karena harganya yang tidak murah, tentu saja menjadi pertimbangan yang berat. Apalagi ukuran ruah yang masih minimalis. Kok Sayang sekali rasanya jika tenaganya tidak digunakan secara maksimal. Belum lagi di rumahku, banyak sekali lemari, meja serta ambal yang masih digelar.
Tapi aku tetap membutuhkan bantuan tenaga mesin yang bisa memantu membersihkan rumah. Patokan pertama adalah harganya harus terjangkau. Harus sesuai budget. Maka setelah bergereliya mencari, aku memutuskan untuk membeli vacum cleaner yang fungsingnya tidak hanya membersihkan bagian sulit dijangkau. Tapi juga lantai rumah.

Akhirnya pilihan jatuh pada Kris Vacum Cleaner. Ada dua kepala yang diberikan. Untuk lantai dan untuk tempat tidur atau ambal. Dan yang penting juga buatku adalah wattnya yang kecil. Hanya 400 watt. Sebenarnya ada merek lain yang ingin kupilih. Vakum tersebut juga bisa digunakan untuk mengepel lantai. Namun sayangnya, bagian bawah pel tidak bisa dilepas. Jadi untuk memvakum ambal, tentu tidak bisa.
Setelah satu minggu penggunaan setiap hari dan sore, aku cukup puas dengan alat vakum ini. Biasanya aku tetap menyapu lantai dengan sau biasa. Agar sampah-sampah yang berukuran besar tetap bisa disapu bersih. Setelah itu, barulah mesin vakum digunakan untuk menghisap sisa-sisa debu dan kotoran yang kecil.
Bayangkan setiap dua kali sehari divakum, debu dan kotaran yang dihasilkan sangat banyak. Bagaimana kemarin-kemarin yang aku hanya menyapu dan sesekali memvakum tempat tidur.
Memiliki anak kecil di rumah, kita memang harus menurunkan standar kebersihan. Tapi bukan berarti mengabaikannya kan. Vakum bisa jadi salah satu usaha kita untuk menjaga kebersihan itu.
Di rumah memang tidak ada yang alergi pada debu. Tapi tentu akan lebih nyaman dan menyenangkan jika tak ada lagi debu dan kotoran kan?

Pengalaman Membayar Pajak Kendaraan

Membayar pajak kendaraan bermotor saat ini jauh lebih mudah. Jika dulu kita harus rela mengantri di kantor Samsat, saat ini ada banyak kantor cabang pembantu Samsat. Di Balikpapan, sependek yang saya tahu ada tiga, di Kebun Sayur, di Rapak, dan di Batakan. Namun, kita juga bisa menemukan gerai Samsat di Balikpapan Trade Centre dan di sebelah mall e-walk (ini masuk dalam kawasan e-walk. Atau jika tak mau turun dari kendaraan, juga bisa memilih Samsat drive thru.

Lanjutkan membaca “Pengalaman Membayar Pajak Kendaraan”

Karena Waktu Tak Akan Bisa Terulang

“Kamu mau tau gimana anak-anakmu memperlakukanmu saat tua? Lihatlah bagaimana kamu memperlakukan ayah ibumu, terutama di depan anak-anakmu. Kalau kamu dekat dengan orang tuamu, maka anak-anakmu juga akan seperti itu,”

Seseorang pernah mengatakan hal itu padaku. Antara setuju dan tidak sih. Aku setuju, sebagai anak kita harus tetap menjalin kedekatan dengan orang tua. Aku juga setuju, sebagai orang tua kita harus mencontohkan kepada anak.

Lanjutkan membaca “Karena Waktu Tak Akan Bisa Terulang”

Pilihan Bekerja Sambil Kuliah

“Kenapa mau kerja? Bukannya sebaiknya dia menikmati waktu-waktu luangnya dulu. Kan baru lulus SMA. Nanti kalau sudah kuliah, pasti sibuk. Gak apa-apa kalau mau mikir cati kerja. Nanti kalau sudah kerja, kuliah malah gak bisa santai-santai lagi,” tanya suami padaku mengenai keinginan salah satu sepupu yang mencari pekerjaan.

“Ya dia mikirnya ngapain lagi di rumah. Gak dapat uang saku. Jadi mendingan cari kerja. Abi sih mikirnya juga kayak sayang. Tapi kalau umi, gak masalah. Malah bagus katanya. Biar anaknya tau gimana susahnya nyari uang,” jawabku.

Lanjutkan membaca “Pilihan Bekerja Sambil Kuliah”

Seberapa Kenal dengan Teman Dunia Maya

Seberapa kenalkah Anda dengan teman-teman dunia maya? Hmmm, kalau aku jujur aja mungkin hanya 50 persen yang kukenal. Baik sudah bertemu ataupun akrab hanya di dunia maya. Separuhnya lagi, berteman hanya karena satu komunitas tapi tidak pernah saling menyapa. Sebagian yang kukenal di dunia nyata dan berteman secara virtual, tak selalu saling berkomunikasi. Terkadang hanya komentar-komentar dan reaksi singkat yang saling kami berikan untuk tetap menjaga komunikasi.

Lanjutkan membaca “Seberapa Kenal dengan Teman Dunia Maya”

Nasib Kue Lebaran

Hai, hai gimana kabar kue kering di rumah? Sudah menipis? Atau cuma hilang satu barus? Ha-ha. Ini sih di rumahku ya. Kue kering yang disajikan, masing-masing cuma hilang satu baris.

Tamu yang datang ke rumah, memang tidak banyak. Karena di hari pertama aku dan ibu langsung keliling ke rumah sepupu-sepupu ibu. Di hari kedua lebaran, aku sudah harus berangkat ke Samarinda. Karena tak mau sendirian di rumah, ibu memilih ikut adik nomer tiga, keliling ke keluarga istrinya alias adik ipar ibuku.

Lanjutkan membaca “Nasib Kue Lebaran”