Mencintai Diri, Berikan Rasa Percaya Diri

Self Love atau mencintai diri sendiri, kata-kata yang belakangan ini sering aku dengar. Mungkin sudah sejak lama, banyak orang yang peduli dan mencintai dirinya sendiri. Setiap orang punya beragam cara yang tak sama dalam menunjukkan rasa cintanya.

Saat ini, aku kerap merasa kalau mencintai diri sendiri untuk para ibu, sungguh mahal. Bukan karena biaya yang dikeluarkan, tapi kebanyakan kita orang Indonesia tumbuh dan berkembang dengan tradisi yang kerap melupakan bahwa perempuan juga manusia. Tak semua suami bisa langsung paham bahwa istrinya juga butuh ruang. Dan tak semua perempuan, punya kekuatan untuk menyampaikan suaranya.

Lanjutkan membaca “Mencintai Diri, Berikan Rasa Percaya Diri”

Zona G : Topi Berpikir

Jujur saja, saat melihat materi dengan judul Saatnya Memasang Topi Berpikir, yang aku ingat adalah acara kartun kesukaan anak-anak, Blue Clues. Meski Josh, pemerannya menggunakan kursi berpikir, bukan topi.

Di pekan ini, kami dari Artacraft juga mengadakan free class mengenai Seamless Pattern and Fabric Painting, melalui Whatsapp Grup. Alhamdulillah, peserta sangata antusias dan melebihi ekspetasi kami. Sembari menjalankan kulwap, kami melanjutkan diskusi materi di zona G ini.

Lanjutkan membaca “Zona G : Topi Berpikir”

Donat di Akhir Pekan

Sabtu Sore

“Belanja apa aja tuh, sampai sebesar itu paketannya,” tanya suami saat menerima paket. Sesuatu yang jarang sekali dilakukan suamiku, bertanya apa yang istrinya beli. “Bahan untuk bikin donat,” jawabku.

“Bukannya udah bisa bikin donat?” tanya suami lagi. “Iya, tapi kali ini bikinnya bareng-bareng di grup Latbar. Apa bedanya sama yang biasanya, ade juga gak tau. Kan selama ini bikin berdasarkan resep dari google,” terangku.

Lanjutkan membaca “Donat di Akhir Pekan”

Kelas Persiapan KLIP : Free Writing, Perlu Konsisten

Duh, aku bingung mau nulis apa!

Ini kayaknya gak layak di post deh!

Kalau nulis ini ada yang baca gak ya?

Siapa yang pernah kepikiran seperti saat ingin konsisten menulis. Aku pernah (dan kadang masih sering seperti itu). Aku pernah juga, mencoba menjadwalkan tema tulisan yang akan aku post. Nyatanya, baru beberapa kali post mandeg, karena bingung mau nulis apa lagi. *pijet kepala*

Lanjutkan membaca “Kelas Persiapan KLIP : Free Writing, Perlu Konsisten”

Kelas Persiapan KLIP : Pentingnya Komitmen dan Konsisten

Melakukan sesuatu tanpa tujuan, mungkin akan berakhir tak jelas. Atau malah berhenti ditengah jalan. Eh, itu sih aku. He-he. Bergabung di Kelas Literasi Ibu Profesional, sudah sejak lama aku nantikan. Namun, baru di tahun 2022 ini aku berjodoh. Goalnya kali ini ingin aktif menulis di blog. Eh sama seperti goal saat membuat blog sih. Tapi karena tanpa “rumah” goalnya tak berjalan sebagai mana mestinya. Di KLIP aku ingin konsisten menulis setiap hari. Tentang apa saja. Semua yang singgah di kepala, ingin aku abadikan melalui tulisan dan tampil di blogku.

Lanjutkan membaca “Kelas Persiapan KLIP : Pentingnya Komitmen dan Konsisten”

Selamat Ulang Tahun Balikpapan

Selamat ulang tahun ke 125 Balikpapanku. Banyak doa yang dipanjatkan untukmu Balikpapan. Kota yang memberikan banyak cerita indah untuk warganya. Baik pendatang ataupun warga aslinya.

Mungkin sebagai warga Balikpapan aku belum banyak memberikan sumbangsih yang berarti. Tapi, aku bangga menjadi bagian dari Balikpapan. Lahir, tumbuh, belajar dan berkembang di kota Minyak.

Lanjutkan membaca “Selamat Ulang Tahun Balikpapan”

Bye-Bye IUD, Sampai Ketemu Lagi

Di tahun ini aku dan suami bersepakat untuk melepaskan IUD untuk merencanakan kehamilan. Inginnya sih, jarak kehamilan ke tiga tidak jauh berbeda dengan jarak kehamilan pertama dan kedua. Namun, kenyataannya hamil dalam kondisi masih menyusui itu tidak mudah. Aku tidak tega menolak Cinta saat harus menyusui Rangga. Padahal, tentu saja Rangga harus diutamakan karena dia yang sangat membutuhkan ASI.

Lanjutkan membaca “Bye-Bye IUD, Sampai Ketemu Lagi”

Hujan

“Allahumma shayyiban nafi’an.”

Ya Allah, turunkanlah air hujan yang bermanfaat. (HR Bukhar dari Aisyah RA).

Saat tetesan air dari langit turun perlahan ke bumi, ada banyak hal yang mendadak membawa kita pada banyak kenangan manis. Anak-anak tentu menyukai hujan. Mereka bebas berekspresi dan berlari ke sana kemari. Buat yang sedang galau, hujan kabarnya bisa menyembunyikan air matanya. He-he.

Lanjutkan membaca “Hujan”

Pengalaman BerKB : IUD

Melanjutkan cerita pengalaman berKB. Setelah kehamilan pertama aku dan suami memutuskan KB pil, di kehamilan kedua aku sudah berencana untuk menggunakan IUD. Suami tentu saja mengikuti keputusan istrinya. “Gak masalah itu benda di masukkan dalam situ,” tanya suami meyakinkan. “Nanti kita konseling dulu,” jawabku.

Jika sebelumnya aku hanya berbekal pengalama ibu dan mbak ika, kali ini aku mulai mencari tahu sebanyak-banyaknya. Banyak teman yang ku interogasi mengenai penggunaan IUD. Tak ada satupun yang memberikan cerita negatif tentang IUD ini. “Aku lho, gak pernah halangan. Paling flek dikit 3 harian. Jadi bisa gas setiap saat, ha-ha,” kata seorang teman.

Lanjutkan membaca “Pengalaman BerKB : IUD”

Pengalaman Ber-KB : Pil KB Menyusui

Keluarga berencana atau biasa disingkat KB adalah program skala nasional untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk suatu negara. Saat SD, moto KB yang selalu aku dengar adalah dua anak cukup. Ibuku yang alumni kader posyandu pun sampai sekarang tidak lelah-lelahnya mengingatkan anak-anaknya, dua anak cukup. Padahal ibu sendiri anaknya tiga. Ha-ha. Yang lahir dari rahim ibu memang dua sih.

Lanjutkan membaca “Pengalaman Ber-KB : Pil KB Menyusui”