#ModyarHood : Mamak Kangen Menggendong

Holaaaaaa,

Akhirnya saya punya kesempatan untuk berpartisipasi di #ModyarHood , meski ujung-ujungnya curhat dan ngalor ngidul 😅😅😅.

Apa itu #ModyarHood ? Saya salin tempel dari blognya mbak Puty ya,

#ModyarHood adalah program kecil-kecilan saya bersama Mamamolilo (a.k.a Okke Sepatumerah sebelum jadi ibu hahaha) dengan semangat ‘Walau kadang bikin mau modyar tapi tetap yahud’. Jadi #ModyarHood ini menginisiasi sebuah topik setiap bulannya seputar motherhood yang kemudian akan dijadikan blogpost oleh kami berdua. Diharapkan para buibuk lainnya bisa ikutan menulis blogpost dengan topik tersebut. Tujuannya untuk menampilkan lebih banyak sudut pandang tentang motherhood itu sendiri sehingga kita bisa lebih arif dalam menyikapi perbedaan.

Nah, topik #modyarhood kali ini adalah soal momen ibu dan anak apa yang dikangenin…….

Setelah ngelamun sambil nonton tv **bisa gitu🤔* ternyata yang paling saya kangenin adalah menggendong Cinta. Sampai sekarang sih, Cinta masih doyan digendong. Hanya saja tidak seperti dulu sebelum dia mulai belajar berjalan.

Saya percaya bahwa menggendong ikut andil besar dalam membentuk bonding ibu dan anak. Bukan tanpa alasan, karena sependek kehidupan saya saat ini ikut dipengaruhi oleh bonding yang dibentuk oleh embah. Bapak dari ibu saya. Seperti halnya menyusui, menggendongpun tidak selamanya bisa dilakukan. Ketika anak sudah bisa berjalan, anak pasti akan memilih untuk berjalan daripada digendong.

Lanjutkan membaca “#ModyarHood : Mamak Kangen Menggendong”

Kembali Jatuh Cinta Pada Cinta Pertama

Woven wrap Lollypop Mybabywrap.com.my  adalah woven wrap pertama yang saya miliki. Woven wrap ini merupakan hadiah dari teman-teman di FormASI Balikpapan dan AIMI Kaltim. Karena ada sejarahnya, saya begitu menyayangi woven wrap ini. Lanjutkan membaca “Kembali Jatuh Cinta Pada Cinta Pertama”

Rucksack Carry Saat Jalan Pagi

Minggu pagi kemarin, kami kembali menjejakan kaki di Lapangan Merdeka. Setelah diingat-ingat, ternyata lama sekali kami tidak jalan-jalan pagi. Kalau tidak salah, terakhir saat usia Cinta masih 5 bulan. 😅😅😅 Lanjutkan membaca “Rucksack Carry Saat Jalan Pagi”

Menggendong Adik dan Kakak Bersama

Sudah sejak lama, saya ingin mencoba menggendong tandem, depan-belakang. Sayangnya, keinginan itu lama baru bisa direalisasikan. Billa, anak kakak saya yang ketiga, selalu menolak jika saya menawarkan menggendong dengan wrap. Bukan hanya dengan saya atau gendongan wrap, tapi dengan ibu atau ayahnya pun mau digendong ketika akan pulang saja. Karena anaknya sudah bisa berlari ke sana kemari, menggendongpun jadi berkurang. Lanjutkan membaca “Menggendong Adik dan Kakak Bersama”

Anak Suka Melihat ke Depan Saat Digendong

Sejak mengenal ilmu babywearing, saya cukup tidak sabar untuk menggendong anak di punggung. Beberapa orang menyarankan di atas 6 bulan, saat anak mulai bisa duduk dan kepala tegak.

Saya mulai mencoba-coba gendong belakang di 5 bulan usia Cinta. Saat itu, waktunya hanya sebentar dan saya menggunakan gendongan jenis SSC (Soft Structure Carrier). Tidak lama. Kurang dari 5 menit saya menggendong dengan posisi tersebut. Kenapa? Saya masih belum percaya diri. Selain itu, saya jga kesulitan melihat Cinta, karena posisinya yang masih di bawah. Lanjutkan membaca “Anak Suka Melihat ke Depan Saat Digendong”

Front Wrap Cross Carry – Teknik Dasar Menggendong dengan Wrap

Front Frap Cross Carry atau yang biasa disebut FWCC merupakan teknik dasar dalam menggendong menggunakan wrap. Meski dasar, teknik ini palig sering saya gunakan dan paling nyaman (menurut saya).

Selain itu, satu lapis kain yang melilit anak tidak gampang membuat gerah. Apalagi untuk Balikpapan yang cuacanya suka gak santai 😎.

<
gar lebih cantik, FWCC bisa menggunakan beberapa ikatan akhir untuk mempercantik. Misal dengan slip knot atau tub (tied under bum).
Lanjutkan membaca “Front Wrap Cross Carry – Teknik Dasar Menggendong dengan Wrap”

Liburan Istimewa di Daerah Istimewa Yogyakarta

IMG_20170719_130941

Liburan ke Yogyakarta, belum dua bulan berlalu. Tapi, rasanya sudah lamaaaaaa sekali *kode minta liburan lagi*.

Sebelumnya, saya tak pernah membayangkan akan liburan bersama Cinta di usianya yang masih bayi. Yaaah, dulu ngebayanginnya kalau liburan dia udah bisa lari sana sini. Karena belum pernah liburan (apalagi bersama bayi) sebelumnya, tentu saja saya menjadi repot sendiri. Bingung apa-apa saja yang harus dibawa. Lanjutkan membaca “Liburan Istimewa di Daerah Istimewa Yogyakarta”

Kopdar 6 Balikpapan Babywearers

Duuluuuuuu sekali, berkomunitas selalu saya anggap tidak penting. Saya yang kesulitan dalam bersosialisasi, tidak begitu menyukai berada di tengah-tengah banyak orang. Tapi sekali lagi itu dulu. Sekarang semua sangat berubah. Boleh jadi saya masih kesulitan bersosialisasi. Tidak bisa berbasa-basi atau memulai topik baru. Tapi, berkomunitas ternyata membuat saya menjadi lebih “waras”. Terutama setelah menikah dan punya anak. Ingin berbagi dengan lingkungan sekitar menjadi candu tersendiri. Lanjutkan membaca “Kopdar 6 Balikpapan Babywearers”