Jodoh Tak Bisa Dipaksakan Bagian 1

Awan mendung yang menggantung di langit Balikpapan, tampaknya membuat hatiku makin tak tenang. Rasanya ingin lari menjauh dari rutinitas sejenak. Mungkin aku lelah. Atau aku dilema karena percakapan semalam?

“Nanti, kalau kita nikah kamu berhenti kerja aja ya,” kata Adi, lelaki yang beberapa tahun ini berstatus sebagai pacarku.

Aku, Lila Kamila seorang mahasiswa tingkat akhir yang baru saja diterima bekerja di Bank miliki pemerintah daerah. Adi pacarku, juga bekerja di sebuah perushaan milik pemerintah.

Lanjutkan membaca “Jodoh Tak Bisa Dipaksakan Bagian 1”

Insecure Bikin Susah Move On

Matahari yang lagi terik-teriknya, tampaknya membuat percakapanku dengan Kak Dani ikut memanas. Angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku, sedikit meringankan kegerahan hari ini.

“Harusnya tuh gk gini. Masa bikin berita kayak gitu sih. Kenapa gak coba liput soal ini aja?” kataku sambil menyeruput es jeruk.

Lanjutkan membaca “Insecure Bikin Susah Move On”

Jodoh Pasti Bertemu

Semua pada sepakat sama kalimat itu kan? Pasti dong. Sampai sekarang aku masih ingat kalimat bapak. “Jodoh itu pasti bertemu. Mau jalannya beda, pasti nanti ketemu. Gak cuma soal suami. Tapi juga teman dan apapun. Kayak ada lalat lewat ini, kalau Allah gk menuliskan dia lewat depan bapak, gk mungkin dia lewat. Dan semua itu, pasti ada hikmahnya yang bisa dijadikan perlajaran,” kata bapak kala itu. Aku lupa, percakapan apa yang kami bicarakan saat itu. Yang pasti bukan soal pernikahan. Karena saat itu aku masih kuliah dan baru mulai bekerja. Namun kalimat jodoh pasti bertemu itu yang selalu terngiang.

Lanjutkan membaca “Jodoh Pasti Bertemu”