Ok Google, Nyasarpun It’s Oke

Aku pernah membaca, seorang praktisi sekaligus peneliti neuroscience, dr Aisyah Dahlan mengatakan bahwa kurang lebih hanya 8 persen perempuan yang bisa membaca peta. Entah karena tomboy atau terbiasa. Beruntunglah aku yang masuk dalam kategori 8 persen itu. Mungkin karena terbiasa.

Sejak kecil aku dan bapak memang suka sekali membaca peta. Peta dunia ataupun peta jalan. Dulu bapak pernah mengikuti kursus dari kantor ke Jakarta. Dari Balikpapan, bapak berbekal peta dan tentu uang saku juga. Sekembalinya ke Balikpapan, Peta Jakarta jadi hiburan kami. Bapak sering menunjukkan tujuan bapak selama di Jakarta. Tidak langsung ke tujuan, tapi di arahkan melalui jalan yang bapak lalui sambil menceritakan pemandangan yang dilihat. Aku bisa membayangkan seakan sedang berada di Jakarta bersama bapak.

Lanjutkan membaca “Ok Google, Nyasarpun It’s Oke”

Ibuku Idolaku

Menjadi idola anak, bagiku adalah hal yang membanggakan. Bagaimana tidak, saat anak-anak sudah mulai mengenal lingkungan luar, anak-anak sering kali mengikuti teman-temannya. Nyaman berbagi cerita dan keluh kesah mereka. Ditambah lagi, mengidolakan publik figur menjadi hal yang biasa terdengar.

Bisa menjadikan ibu seorang sahabat adalah sesuatu yang langka. Aku salah satu yang beruntung. Meski tak selalu curhat pada ibu, aku bisa mengakui kalau ibu adalah sahabatku sejak kecil hingga sekarang.

Lanjutkan membaca “Ibuku Idolaku”

Diaper Bag yang Berganti Menjadi Mommy Bag

Sebagai ibu-ibu yang baru punya dua anak, tentu saja pengalamanku belum banyak. Namun, dari anak pertama menuju anak kedua, ada banyak hal yang membuatku belajar. Salah satunya adalah kebutuhan anak saat bayi, diantaranya diaper bag.

Saat anak pertama, diaper bag selalu aku bawa kemana-mana. Mulai dari yang bentuknya ransel, sling bag, atau tote bag. Pokoknya, aku tanpa diaper bag itu tak mungkin. Segala keperluan Cinta aku bawa. Mulai dari clodi, baju ganti beberapa pasang, botol minum, tisu basah. Pokoknya semua perlengkapan bayi. Semua masih membersamaiku sampai Cinta hampir dua tahun.

Lanjutkan membaca “Diaper Bag yang Berganti Menjadi Mommy Bag”

Mencintai Diri, Berikan Rasa Percaya Diri

Self Love atau mencintai diri sendiri, kata-kata yang belakangan ini sering aku dengar. Mungkin sudah sejak lama, banyak orang yang peduli dan mencintai dirinya sendiri. Setiap orang punya beragam cara yang tak sama dalam menunjukkan rasa cintanya.

Saat ini, aku kerap merasa kalau mencintai diri sendiri untuk para ibu, sungguh mahal. Bukan karena biaya yang dikeluarkan, tapi kebanyakan kita orang Indonesia tumbuh dan berkembang dengan tradisi yang kerap melupakan bahwa perempuan juga manusia. Tak semua suami bisa langsung paham bahwa istrinya juga butuh ruang. Dan tak semua perempuan, punya kekuatan untuk menyampaikan suaranya.

Lanjutkan membaca “Mencintai Diri, Berikan Rasa Percaya Diri”

Donat di Akhir Pekan

Sabtu Sore

“Belanja apa aja tuh, sampai sebesar itu paketannya,” tanya suami saat menerima paket. Sesuatu yang jarang sekali dilakukan suamiku, bertanya apa yang istrinya beli. “Bahan untuk bikin donat,” jawabku.

“Bukannya udah bisa bikin donat?” tanya suami lagi. “Iya, tapi kali ini bikinnya bareng-bareng di grup Latbar. Apa bedanya sama yang biasanya, ade juga gak tau. Kan selama ini bikin berdasarkan resep dari google,” terangku.

Lanjutkan membaca “Donat di Akhir Pekan”

Kelas Persiapan KLIP : Free Writing, Perlu Konsisten

Duh, aku bingung mau nulis apa!

Ini kayaknya gak layak di post deh!

Kalau nulis ini ada yang baca gak ya?

Siapa yang pernah kepikiran seperti saat ingin konsisten menulis. Aku pernah (dan kadang masih sering seperti itu). Aku pernah juga, mencoba menjadwalkan tema tulisan yang akan aku post. Nyatanya, baru beberapa kali post mandeg, karena bingung mau nulis apa lagi. *pijet kepala*

Lanjutkan membaca “Kelas Persiapan KLIP : Free Writing, Perlu Konsisten”

Kelas Persiapan KLIP : Pentingnya Komitmen dan Konsisten

Melakukan sesuatu tanpa tujuan, mungkin akan berakhir tak jelas. Atau malah berhenti ditengah jalan. Eh, itu sih aku. He-he. Bergabung di Kelas Literasi Ibu Profesional, sudah sejak lama aku nantikan. Namun, baru di tahun 2022 ini aku berjodoh. Goalnya kali ini ingin aktif menulis di blog. Eh sama seperti goal saat membuat blog sih. Tapi karena tanpa “rumah” goalnya tak berjalan sebagai mana mestinya. Di KLIP aku ingin konsisten menulis setiap hari. Tentang apa saja. Semua yang singgah di kepala, ingin aku abadikan melalui tulisan dan tampil di blogku.

Lanjutkan membaca “Kelas Persiapan KLIP : Pentingnya Komitmen dan Konsisten”

Selamat Ulang Tahun Balikpapan

Selamat ulang tahun ke 125 Balikpapanku. Banyak doa yang dipanjatkan untukmu Balikpapan. Kota yang memberikan banyak cerita indah untuk warganya. Baik pendatang ataupun warga aslinya.

Mungkin sebagai warga Balikpapan aku belum banyak memberikan sumbangsih yang berarti. Tapi, aku bangga menjadi bagian dari Balikpapan. Lahir, tumbuh, belajar dan berkembang di kota Minyak.

Lanjutkan membaca “Selamat Ulang Tahun Balikpapan”

Bye-Bye IUD, Sampai Ketemu Lagi

Di tahun ini aku dan suami bersepakat untuk melepaskan IUD untuk merencanakan kehamilan. Inginnya sih, jarak kehamilan ke tiga tidak jauh berbeda dengan jarak kehamilan pertama dan kedua. Namun, kenyataannya hamil dalam kondisi masih menyusui itu tidak mudah. Aku tidak tega menolak Cinta saat harus menyusui Rangga. Padahal, tentu saja Rangga harus diutamakan karena dia yang sangat membutuhkan ASI.

Lanjutkan membaca “Bye-Bye IUD, Sampai Ketemu Lagi”

Hujan

“Allahumma shayyiban nafi’an.”

Ya Allah, turunkanlah air hujan yang bermanfaat. (HR Bukhar dari Aisyah RA).

Saat tetesan air dari langit turun perlahan ke bumi, ada banyak hal yang mendadak membawa kita pada banyak kenangan manis. Anak-anak tentu menyukai hujan. Mereka bebas berekspresi dan berlari ke sana kemari. Buat yang sedang galau, hujan kabarnya bisa menyembunyikan air matanya. He-he.

Lanjutkan membaca “Hujan”