Pengki dan Sapu Mini, Benda Wajib Saat Staycation

Saat liburan atau staycation, benda wajib apa yang tidak pernah ditinggalkan. Sebagian mungkin memilih strika travelling, colokan tambahan atau apa lagi? Selain colokan tambahan,aku memilih mini pengki sebagai benda wajib lain yang harus masuk dalam koper keluargaku. Kok mini pengki?

Lanjutkan membaca “Pengki dan Sapu Mini, Benda Wajib Saat Staycation”

Semua Ibu Itu Hebat

Belum lama ini, seseorang yang aku follow di instagram berbagi rutinitas paginya sebagai ibu dalam membuat bekal sekolah. Tak hanya sekadar video, ia juga memberikan narasi opininya sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik. Sebenarnya saat mendengar pertama kali, reaksiku “wah, bisa ada yang komplen nih,” batinku.

Benar saja, beberapa hari kemudian ternyata ada yang mengkritik narasinya. Padahal maksud si pembagi, narasinya untuk penyemangat ibu-ibu yang bekerja di ranah domestik. Karena ada kalanya seorang ibu merasa jenuh dan “kepenuhan”. Bukan menyindir soal ibu bekerja di publik vs domestik. Ia pun pernah merasakan menjadi ibu yang bekerja di ranah publik. Otomatis ia tahu bagaimana rasanya dulu.

Lanjutkan membaca “Semua Ibu Itu Hebat”

Sharing Pijat Bayi di Rumba Ibu Profesional Balikpapan Raya

Pijat bayi sudah tidak asing lagi di telinga kita para ibu. Apalagi di kota Balikpapan dan kota-kota besar lainnya. Baby spa begitu mudah ditemui. Bahkan, ada baby spa yang menawarkan paket home care alias perawatan di rumah. Lalu, apakah tepat memilih pijat bayi di baby spa? Atau sebaiknya dilakukan ibunya sendiri.

Lanjutkan membaca “Sharing Pijat Bayi di Rumba Ibu Profesional Balikpapan Raya”

Serasa Coffee and Space

Saat ini, coffee shop begitu mudah kita temui. Dalam radius 1 kilometer, bisa jadi ada 2-3 coffee shop. Mulai dari yang harganya terjangkau sampai yang cukup terkenal seIndonesia Raya. 

Mulai dari mahasiswa sampai pekerja saat ini suka menikmati waktu di coffee shop. Tentu berbeda dengan zamanku kuliah bertahun-tahun lalu ya. Apalagi, aku bukan tipe anak yang sering nongkrong dengan teman-temanku.

Lanjutkan membaca “Serasa Coffee and Space”

Tas Favoritku, Kaynn by Meytanayu

Perempuan dan tas, tampaknya sedikit sulit dipisahkan. Kebanyakan perempuan, suka berganti-ganti tas. Meski tak sedikit juga, yang lebih memilih memakai tas tertentu samapai masa pakainya habis. 

Sayangnya, aku tidak masuk kategori perempuan yang seperti itu. Bisa jadi, karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ibuku suka sekali berganti tas dalam setiap kesempatan. Bukan harus tas baru ya. Hanya saja tas-tas di rumah, selalu diputar penggunannya. Kalau kemarin sudah memakan tas A, maka keesokannya pasti sudah berganto menjadi tas B atau tas C.

Lanjutkan membaca “Tas Favoritku, Kaynn by Meytanayu”

Putu Labu

Sebagai orang yang picky eater, Cinta cukup kesulitan menentukan makanan kesukaannya. Ayam goreng? Sosis? Telur. Jawabannya bisa jadi suka sih, tapi…. Yups, ada tapinya. Tapi gak gimana-gimana banget.

Hingga satu hari ketika kami berjalan ke alun-alun Kota Batu, Cinta secara tidak sengaja melihat seorang penjual putu labu. Cinta pun bertanya “Mah kue apa itu kok aromanya enak banget? Cinta jadi pengin,”

“Oh, itu putu labu. Enak lho! Mau?” jawabku sekalian bertanya. Ia langsung mengangguk.

Lanjutkan membaca “Putu Labu”

Meminjam Atau Membeli ?

Kalau diminta memilih, kamu lebih setuju pinjam atau membeli? Aku pribadi lebih memilih untuk membeli dari pada meminjam. Namun, perlu diperhatikan juga, penggunaan barang setelah dibeli apakah memang dipakai berkali-kali atau hanya sekali.

Salah satu penyesalan yang kulakukan dalam meminjam atau beli adalah memilih membeli kebaya untuk wisuda. Saat itu aku memutuskan untuk membeli saja, karena kebaya milik mbakku berwarna putih (yang memang ia pakai saat akad nikah). Dan tentu saja karena saat itu dres code wisuda masih terpaku pada kebaya. Tidak seperti sekarang yang bisa menggunakan gauh atau gamis. Apalagi nih ya, saat wisuda kebaya itu tertutup oleh toga dan kawan-kawannya. Ha-ha. Bahkan saat foto bersama calon suami, aku masih menggunakan toga lengkap.

Lanjutkan membaca “Meminjam Atau Membeli ?”

Mudahnya Mengurus KIA dan KTP El Melalui Disdukcapil Balikpapan

“Mbak Rina, mau ngurus KIA gimana? Harus daftar onlinekah? Atau bisa langsung datang ke capil?” tanya tanteku di WAG RT.

“Langsung aja mbak Ana,” jawab mbak Rina. Salah satu perangkat RT yang memang sering ditanya-tanya oleh warga.

Aku yang tidak sengaja membaca pesan WA itu, langsung membalas pesan tanteku. “Online aja Mi. Gak perlu antri. Kalau udah jadi malah tinggal ambil. Beberapa teman Riska sudah ada yang coba. Malahan ada yang ngurus dari luar kota,” jawabku.

Lanjutkan membaca “Mudahnya Mengurus KIA dan KTP El Melalui Disdukcapil Balikpapan”

Cinta Karena Biasa

Ketika hati sudah tidak merasa nyaman, apakah masih tetap mencintai? Ah, ini terlalu mendayu-dayu dan sedikit berlebihan ya. Apalagi kecintaan pada pekerjaan domestik tidak ada yang sama.

Dari sekian banyak ibu rumah tangga, menyetrika mungkin pekerjaan yang paling sedikit disukai. Namun, aku salah satu dari segelintir orang yang ternyata menyukai pekerjaan ini. Awalnya bisa jadi dipaksa. Karena aku ingat benar, aku mulai menyetrika pertama kali saat aku kelas 1 SMP. Saat itu, aku beru saja mentruasi. Yang artinya beberapa tugas rumah harus bisa kukerjakan sendiri. Selain mencuci, tentu saja menyetrika. Biasanya pekerjaan ini memang saling melengkapi.

Lanjutkan membaca “Cinta Karena Biasa”

Buku Untuk Nindy

“Ris, di mana buku Khalil Gibranku?” tanya mbak Ika suatu malam.

“Ada di box pojokan tuh. Maaf ya, raknya sudah gak muat buat buku-buku kita,” kataku kepada kakak keduaku.

Karya Khahlil Gibran adalah favoritnya. Aku membaca hanya karena penasaran. Dan karena di rumah ini ada mini perpustakaan, maka iapun tidak memboyong buku-buknya setelah menikah 13 tahun lalu.

“Nindy tuh di suruh bawa buat kelas literasi,” katanya tanpa kutanya.

Aku mengernyitkan dahi. “Gak salah bawa bukunya Khahlil Gibran buat literasinya dia di sekolah,” tanyaku.

“Terlalu berat ya,” tanya mbakku balik.

Lanjutkan membaca “Buku Untuk Nindy”