Di hari pertama ramadhan, saya merasa makin tertantang menyelesaikan perencanaan saya.
Bingung mau apa! 😂
Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 7, Malas, Pergi Dong!”Di hari pertama ramadhan, saya merasa makin tertantang menyelesaikan perencanaan saya.
Bingung mau apa! 😂
Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 7, Malas, Pergi Dong!”Setelah sekian hari, baru saya sadari ada bahan bermain yang belum saya buat bersama Cinta. Beberapa waktu lalu, IP Balikpapan Raya mengadakan playdate virtual untuk anak-anak. Qadarullah, saat hari H kami ada kegiatan.
Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 6, Go ! Go ! Go !”Di hari kelima, awalnya saya ingin mengajak cinta membuat sedikit prakarya di rumah. Tapi saya baru ingat kemarin malam, kalau hari ini di rumah kami ada acara keluarga.
Bebikinan, tampaknya belum bisa kami lakukan bersama.
Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 5, Besok Harus Lebih Baik”Ternyata satu hari bikin kelonggaran, bikin semangat menurun di hari ini 🥺.
Cuaca yang mendung-mwndung manja, bikin pengin tarik selimut. Huh!
Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 4, Crepes Si Jaring Laba-Laba”Hari ketiga tantangan bertepatan dengan jadwal libur suami. Yang biasanya menjadi hari “bebas” bagi saya. Bukan bebas tugas, tapi bebas dari jadwal harian yang biasa saya susun.
Begitu juga dengan target berolahraga atau jalan kaki. Maka hati ini, saya meliburkan diri.
Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 3, Istirahat Sejenak”Sejak senin, saya sudah merasa deg-degan menyambut tahap kepompong. Khawatir lupa setoran jurnal jadi alasan. Apalagi tantangan dan puasa bukan cuma ala-ala saja. Puasanya pun sungguh-sungguh. WAG keluarga dikunci. Saling menyemangati atau mengingatkan saudara satu keluargapun tidak boleh.
Huhuhuu. Kalau dibayangkan, rasanya sepi sekali. Tapi ditahap ini, kami harus menahan diri.
Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 1, Bersiap dan Mulai !”Mencari buddy di pekan ini sungguh menyenangkan. Karena saya harus bisa memilih-milih mana yang cocok di hati. Dari proses pencarian buddy ini, Mbak ayu adalah orang pertama yang menyapa saya di massanger saat proses perkenalan dulu. Seperti jatuh cinta pada pandangan pertama ya, he-he.
Dari mbak ayu saya belajar untuk tidak malu-malu dalam berkenalan dan bertanya. Apalagi komunikasi dengan mbak ayu tidak melulu soal perkuliahan di Bunda Sayang.
Lanjutkan membaca “Sorak Sorai Saat Proses Melamar”Pekan ke 8 di hutan kupu-kupu cekatan, lgi-lagi membawa kejutan. Kali ini, para ulat diajak untuk menemukan buddynya. Teman seperjalanan yang klik di hati. Tantangan baru lagi nih ya. Karena biasanya kelekatan muncul karena berjalannya waktu. Meski tidak ada larangan memiliki buddy di satu grup, regional atau yang sebelumnya sudah kenal, saya memutuskan mencari buddy dari orang yang baru kenal.
Maka, salahsatu teman yang sebelumnya saya beri hadiah potluck, menjadi pilihan. Setelah mengobrol beberapa waktu, mbak Ayu dari IP Depok langsung saya “tembak”apakah mau menjadi buddy saya. Kenapa mbak ayu? Karena sebelum diajak mencari buddy, saya dan mbak ayu kerap bertukar chat. Sehingga saya merasa kelekatan kami terbangun sejak awal.
Lanjutkan membaca “Buddy, Belahan Jiwaku di Hutan Kupu-Kupu Cekatan”Pekan ini kami para ulat, akhirnya keluar dari Gua Jungle of Knowledge. Keluar dari gua, kami tiba di kebun apel. Apelnya berlimpah ruah dan segar-segar. Banyak yang bikin ngiler deh.
Dan seperti biasa saat ada jadwal live di Facebook, keluarga saya di grup 2 Sekar sambil berdiskusi. Hampir semua deg-degan saat ada percakapan yang menyiratkan bahwa kami harus live di Facebook. Uwwwuiiiiiihhhhhh.
Lanjutkan membaca “Keluarga Baru di Kebun Apel”Alhamdulillah, peta belajar di pekan ke empat tahap telur sudah saya selesaikan. Saatnya saya mengalirkan perasaan ini. Lega sekaligus bahagia karena bisa melewati tahapan-tahapan telur. Ternyata saya memang perlu waktu bercakap-cakap dengan diri sendiri. Mencari dan menemukan kebutuhan diri. Ya, sebelum menjadi ibu yang bahagia tentu saya harus bisa membahagiakan diri sendiri. Saya bahagia maka saya bisa menjalani peran-peran lain dengan bahagia.
Lanjutkan membaca “Waktunya Ngobrol dengan Diri Sendiri”