Rabu, 3 Maret lalu saya kembali mendapatkan pelajaran berharga dari Denia Buen, Sekolah Waldorf Balikpapan. Saya baru sekali mengikuti kegiatannya. Itupun sudah hampir dua tahun lalu. Kali ini saya mendapatkan kesempatan lagi.
Kurcaci atau Klub Bercerita Kecil. Kegiatan ini untuk orangtua bersama anaknya, yang diselenggarakan secara kolaborasi antara Study Grup Jakarta dan Balikpapan. Kegiatan ini bertujuan untuk merangkul keluarga dalam membersamai anak-anaknya di masa pandemi ini.
“To truly know the world, look deep within yourself. To truly know yourself, take a real interest in theworld.” Rudolf Steiner.
Foto: Dokumentasi Waldorf Study Grup Balikpapan
Bulan Juli ini banyak sekali kejutan untuk saya. Mulai dari yang membahagiakan, hingga menyedihkan. Juli adalah bulan lahir saya, namun di bulan ini juga saya harus kehilangan bapak untuk selama-lamanya.
Setelah lebaran, kondisi bapak memang drop. Tidak secara fisik, tapi psikologis. Saya sempat ragu setelah mendaftar Publik Talk ini. Apakah saya bisa datang? Bagaimana Cinta? Terakhir saya menitipkan Cinta pada kakak, hanya bisa bertahan 2 jam. Sebenarnya alasan terberat saya untuk tidak hadir karena kondisi bapak. Ternyata Allah SWT memanggil bapak tepat seminggu sebelum Publik Talk.
Meski masih dalam suasana berkabung, suami, ibu dan kakak mendukung penuh kehadiran saya di Publik Talk ini. Selain itu, yang menguatkan saya adalah karena saya yakin bapak ingin saya hadir. Demi diri saya, demi anak-anak dan demi cita-cita saya dan bapak. Ya, saya dan bapak punya pemikiran yang sama tentang menjadi istri dan ibu. Beruntung, suami juga sejalan.
Maka, hadirlah saya di Publik Talk diantar Suami, Cinta, Nindy dan Cicah.