Catatan Parenting 2 : Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia – Ida S. Widayanti

Catatan Parenting 2 : Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia
Catatan Parenting 2 : Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia
Buku selanjutnya yang saya rekomendasikan (siapa gue >_<) untuk orangtua, calon orangtua, kakek, nenek, om , tante dan juga para remaja serta pencinta buku.

Buku Catatan Parenting 2 : Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia. Buku ini merupakan seri lanjutan dari Catatan Parenting 1 : Belajar Bahagia, Bahagia Belajar. Menurut saya buku ini memberikan gambaran dan kerangka berpikir yang lengkap bagi orangtua dan semua yang berjiwa pendidik.

Saya sendiri sebagai calon istri dan calon ibu merasa tercerahkan lewat buku-buku ini. Bagaimana tidak, keputusan saya untuk tidak bekerja kantoran lagi ketika menikah nanti telah bulat saya yakini. Seperti kebanyakan pasangan muda lain, awalnya saya berpikir menjadi orangtua dan ibu adalah hal yang naruliah. Namun, semakin lama saya semakin menyadari, naluriah saja tidak cukup. Saya harus mencari ilmunya sejak dini. Karena bagi saya, anak adalah anugrah Allah SWT yang diamanahkan ke saya. Bagaimana bisa saya mengabaikan amanah Allah SWT dengan tidak menjaga dan mendidik sebaik-baiknya.

Berikut kalimat-kalimat bijak yang terdapat dalam buku

Bagian Satu : Kekuatan Bahasa 

– Aku kembali tersadar dari ingatan masa lalu. Aku sedih sekali melihat anak tadi dimarahi ibunya. Harusnya ia mendapatkan bimbingn dan kasih sayang, bukan pukulan, hinaan, dan makian. Apalagi dilakukan di jalan, di depan banyak orang.

Aku meyakini, bahwa ingtan seorang anak sangatlah kuat sehingga mampu mengingat apapun yang ia terima sewaktu masih kecil, apakah menyenangkan atau menyakitkan. Seperti diriku yang bisa mengingat kata-kata dan perlakukan buruk seseorang terhadapku ketika aku masih kecil, tidak bisa lupa meski sudah 20 tahun berlalu.

Kenangan Mengesankan 

“Pikiran anak ketika dewasa akan dipenuhi pengalaman dan kenangan indah maupun buruk dengan orangtuanya”

Disiram, Maka Berbunga 

“Kita tidak menyiram pohon ketika dia berbunga akan tetapi kita menyirami pohon maka dia akan berbunga”

“Kau tak perlu khawatir, sayang! Semua itu bukanlah masalah! Percayalah, kamu tidak usah jadi orang lain karena kamu sudah sempurna. Setiap manusia dilahirkan unik, kita semua berbeda. Kamu memiliki sesuatu yang indah untuk dibagikan pada dunia. Aku mencintaimu apa adanya”

Cinta Seorang Ayah 

“Ayah itu tidak menyadari bahwa dia tidak pernah merawat dan memupuk pohon cinta di hati anaknya. Akibatnya, dia pun tak mendapatkan buah cinta itu di hari tuanya”

Ungkapan Positif 

“Jika sebuah keluarga senantiasa menyatakan perasaan positif seperti rasa bahagia, kasih sayang, dan ungkapan syukur, hal ini akan mempererat ikatan emosional dan keakraban di antara anggota keluarga tersebut”

Kata-kata Indah 

“Jiwa dan emosi anak-anak Anda tentu akan seindah bunga andai senantiasa dilimpahi luapan kata-lata penuh kasih”

Bertanya Bagi Anak-anak

“Anak-anak kerap mempertanyakan segala sesuatu dalam kehidupannya karena itulah fitrah seorang anak di mana pun. Dia selalu mempertanyakan sebelum menyimpannya lekat dalam file memorinya”

Kisah Sang Kodok 

“Family label menumbuhkan persepsi yang salah atas diri anak”

Seprei 

“Cara berkomunikasi memang menentukan sampai tidaknya sebuah pesan pada seorang anak”

Keteladanan 

“Anak-anak ibarat cermin, akan memantulkan apapun yang dilakukan dan dikatakan orangtua mereka”

Ibu Kecil 

“Ketika seorang ibu melangkah ke luar rumah, balita akan mencari berbagai pengganti ketidak hadiran sang ibu”

Sel Otak yang Berguguran 

“Berdasarkan penyelidikan ilmiah, marah dapat menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh anggota tubuh, seperti hati, pembuluh darah, perut, otak dan kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Seluruh jalan fungsi tubuh yang alamiah berubah pada waktu marah”

Pemberontakan 

“Jika anak melalukan sesuatu yang tidak kita kehendaki atau sesuatu yang membahayakan, ada baiknya kita tidak serta merta berteriak “jangan!”

Memaafkan 

“Kemampuan berkomunikasi anak biasanya masih terbatas untuk mampu mengungkapkan apa yang sebenarnya dia rasakan. Apa yang dinyatakan anak, sering kali tidak seperti apa yang dia maksud”

Bagian Dua : Membangun Kebiasaan 

Gagak yang Paling Bangun Pagi 

“Membiasakan bangun pagi pada anak terkadang tidak mudah. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan , juga kreativitas orangtua. Sering kali orang sekadar membangunkan fisiknya, namun tidak jiwanya”

Pohon Kebaikan 

“Meski secara kasar mata tak tampak, kebajikan akan berakar kuat, tumbuh menjulang, berdaun  banyak dan bahkan berbuah lebat tanpa kita sadari”

Membangun Kejujuran 

“Anak sesungguhnya belajar banyak hal dari ucapan, tindakan dan cara mengambil keputusan orangtuanya. Dia membangun pengertian detik demi detik dari semua yang dilakukan orang di sekelilingnya terutama kedua orangtuanya”

Mengasah Jiwa 

“Tak hanya pikirannya yang makin kritis, namun jiwanya pun kian peka. Lewat buku, anak tak hanya mengenal alam sekitar, namun juga menggali karakter manusia”

Gelap 

“Bermain dan menghibur diri dalam keadaan gelap dapay memberi ruang dan kesempatan bagi imajinasi anak-anak untuk berkembang”

Insting Eksplorasi 

“Pembangunan dan perkembangan otak anak jauh lebih mahal ketimbang harga beda-benda yang dimainkannya”

Klasifikasi dalam Kehidupan 

Untuk selamat, manusia harus memiliki kemampuan dan mengklarifikasi mana perintah Allah dan mana larangan-Nya”

Masa Nifas 

“Karena itulah pada masa awal kelahiran bayi, ibu perlu khusyuk membaca (iqra) sang bayi”

Seekor Zebra 

“DIa menolak setiap pikiran yang mengerdilkan kemampuan dirinya, karena itulah dia berhasil”

Tanggung Jawab Seorang Anak 

“Jangan mudahkan hidup anak hari ini, untuk menyulitkannya di kemudian hari”

Menanamkan Tekad 

“Cita-cita tak bisa hanya ditumbuhkan dalam sesaat, namun butuh waktu yang panjang untuk menyemai dan merawatnya”

Anak Percaya Orangtua 

“Ketika seorang anak berdasarkan pengalamannya menjadi tidak percaya pada orangtuanya-misalnya karena selalu mengingkari janji- maka anak-anak akan mencari orang lain yang dapat dipercayainya di luar rumah, baik teman sebaya maupun orang lain”

Flowers Are Red 

“Memberikan keleluasaan bagi anak untuk senantiasa memilih sedini mungkin akan membuatnya terampil dalam mengambil pilihan terbaik dan siap dengan konsekuensi dari setiap pilihannya”

Berbagi Sejak Dini

“Dengan berbagi – walaupun berpotensi menimbulkan masalah – membuat anak-anak belajar dan merasakan banyak hal. berbagi membuat anak merasakan indahnya kasih sayang, belajar menunda kepuasan dan belajar berempati”

Bagian Tiga : Memetik Hikmah 

Buku Penyembuh 

“Menyembuhkan pasien penderita depresi dan kegelisahan ringan lewat buku. Metode ini dikenal dengan bib-lioterapi. Hasilnya, para pasien malah merasa lebih bersemangat setelah mengetahui masalah yang dihadapi ternyata jauh lebih ringan dibanding kisah yang dibacanya”

Anak Tiri 

“Jangankan di hari pembalasan, bahkan semasa di dunia kebajikan ternyata senantiasa berbuah”

Yang Mengisi Ruang Hati 

“Lihat, kau kini yang memimpinku, membimbingku. Kau memang bukan sebutir telur, kau bukan ikan yang kecil, kau seorang anak! Kau telah tinggi sampai kelututku. Bukan, malah ke hatiku…”

Berpikir Positif 

“Selalu berpikir positif, akan menolong kita untuk jernih melihat setiap persoalan”

Mengapa Surga di Telapak Kaki Ibu 

“Perjalanan ibu membesarkan anak merupakan proses perjalanan pembangunan pikiran anak”

Merangsang Pikiran 

“Mendidik adalah menyalakan api, semangat mencari, menemukan dan mengeksplorasi sehingga dia dapat belajar di manapu, kapanpun, dari apapun dan siapapun”

Learning by Doing 

“Kesuksesan proses belajar ditentukan oleh dua hal, yaitu sistem pembelajaran dan pembelajaran itu sendiri. Ketika sistem pembelajaran memiliki banyak kekurangan, kesuksesan benar-benar hanya bertumpu pada masing-masing individu”

Guncangan 

“Manusia tak perlu menghindari semua ketegangan karena menurut ahli psikologi, mengalami ketegangan justru akan menambah daya tahan terhadap ketegangan itu sendiri”

Ibu yang Cemas 

“Para ibu dititipi rahin dan Ar-Rahim tetaplah Allah Ta’ala. Dia-lah sumber semua kasih yang ada di hati para ibu. Dia-lah yang jauh lebih mengasihi semua anak dibandingkan kasih ibunya sendiri”

Membaca Kehendak-Nya

“Setiap orangtua mempunyai pikiran tentang anaknya, tapi manusia harus mencari tahu apa maksud Allah SWT menghadirkan anak-anak yang mereka miliki saat ini”

Anak dan Rokok 

“Kekuatan ilmu pengetahuan dapat membuat seseorang memiliki bekal dan benteng yang kukuh untuk menjalani hidupnya agar selamat”

Godaan Makanan 

“Tampaknya sejak zaman dulu hingga kini manusia harus selalu berperang melawan godaan”

Berjuang untuk Bahagia 

“Pernikahan adalah sebuah perjuangan, berhasil mempertahankan detik-demi detik umur perkawinan adalah sebuah prestasi”

Satu komentar pada “Catatan Parenting 2 : Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia – Ida S. Widayanti”

Tinggalkan komentar