“Jilbabmu hitam terus, gak pernah ganti kah?” tanya seorang teman. Sebelum menjawabnya, aku tertawa ngakak lebih dahulu. Sahabatku Nina, ikut tertawa mendengar pertanyaan itu.
“Kamu tau Om, kalau buka lemari bajunya riska, isinya paling banyak hitam. Ya jilbab, kaos, jaket. Lebih dari separuh lemari itu hitam. Kalau dia pakai jilbab warna lain, itu bukan punya dia. Punya ibunya,” cecar Nina.
Lucu mendengarnya. Pertanyaan seperti itu terlontar dari teman kuliahku. Laki-laki pula. Karena biasanya yang bertanya adalah perempuan. Dan paling banyak teman-teman ibuku.
Aku sendiri lupa, mulai kapan menyukai warna hitam. Seingatku, saat SD aku menyukai warna biru langit. Dan saat SMP aku menyukai warna merah dan biru dongker. Kalau kata sahabatku waktu SMP, uut, warna favoritku itu kostumnya spiderman. Norak.
Saat duduk di bangku SMA, aku pun masih menyukai warna-warni. Malahan aku tidak punya pakaian warna hitam. Tapi semua berubah saat aku lulus SMA dan memutuskan menggunakan hijab. Awalnya tentu saja karena jilbab hitam tidak merepotkan untuk dipadupadankan dengan baju-bajuku yang sudah berwarna. Selain itu, aku tipe makhluk yang mudah sekali berkeringat, dan warna jilbab hitam mampu menutupi jilbab yang basah karena keringat. Nah, perlahan-lahan setiap membeli baju atau jaket, hitam lebih sering dipilih.
Dan sampai saat ini, 90 persen isi lemariku berwarna hitam. Warna lain yang kupunya maroon dan nude. Warna hitam, bagi sebagian orang misterius, malah ada yang merasa tidak percaya diri saat memakainya. Sebaliknya, warna hitam buatku seperti perisai yang melindungiku. Memberikan kepercayaan diri. Kadang aku merasa, saat menggunakan pakaian warna lain, banyak mata yang tertuju. Ya padahal gk ada yang ngeliatin juga. Ha-ha.
Anehnya, setiap kali hamil aku selalu menyukai pakaian berwarna lain atau bermotif. Jadilah setelah melahirkan gamis-gamis itu berpindah ke lemari nenek. “Nanti kalau riska hamil lagi, terus baju pada gak muat, pinjam lagi bajunya ya nek,” kataku pada ibuku. Ibu tertawa.
“Iya. Tapi kamu emang aneh tiap hamil. Meski jilbabnya jg gk selalu berubah warnanya. Tapi hitam gak pernah pindah dari lemari,” kata nenek.
Warna hitam, seperti menjadi identitas buatku. Gak pake sesuatu yang warna hitam, kayaknya bukan riska banget deh. Gak Cuma gamis atau khamar yang berwarna hitam. Bahkan tas-tasku selalu dipilih warna hitam.

Jadi inget waktu kecil mbak..pas adegan mistica (antagonisnya maria mercedes) buka lemari bajunya..hitam semua warna..sampe heran sayanya waktu itu..😅
Tapi sekarang..memang jilbab hitam pasangan paling klop tiap pke gamis warna apapun..👍😁
SukaSuka
kalau dulu kayaknya hitam itu misterius ya mbak. Kalau sekarang, warna paling aman.:D
SukaSuka
Hooh…👍😁
SukaSuka